Matungkas-Malang nasib Elias Metusala (46), warga Desa Matungkas Jaga VII Kecamatan Dimembe Kabupaten Minahasa Utara (Minut).
Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai petani itu harus meregang nyawa akibat tikaman parang sepanjang 43 centimeter (Cm) yang dilayangkan pelaku J (45) dalam kejadian Selasa (1/8/2017) malam, di depan Gereja Kristen Maranata Matungkas.
Data yang berhasil dihimpun, kronologis kejadian menurut keterangan pelaku, pada saat itu pelaku sedang bermain kartu sambil minum minuman keras di Poskamling Desa Matungkas namun tiba-tiba pelaku mendengar suara keributan dan pelaku mendekati sumber suara tersebut dan bertanya tentang adanya keributan tersebut lalu salah seorang yang ada di lokasi yang diketahui bernama David Toka menjawab bahwa ada tiga pengendara sepeda motor yang balapan saling senggol.
Dari situ pelaku kemudian ke rumah temannya Julian Wagiu untuk mengambil parang dan tidak lama kemudian berjumpa dengan anak korban Alvian Metusala (21) di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Anak korban tanya kepada saya, kenapa saya marah-marah. Saya jawab, tidak ada yang marah. Lalu anak korban pulang, tidak lama kemudian dia datang bersama ayahnya (korban),” kata pelaku di hadapan petugas.
Kedatangan korban Elias Metusala lantas berujung cekcok antara korban dan pelaku. Saat itu pelaku langsung mengeluarkan parang dan lansung menikam korban sebanyak satu kali di bagian perut dan pada saat korban terjatuh pelaku lansung menambah tikaman sebanyak dua kali di bagian perut yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Disisi lain, menurut keterangan saksi Alvian Metusala, pada saat bertemu pelaku di TKP, pelaku sempat mengeluarkan kata-kata seperti mengancam.
“Dia (pelaku) bilang ‘kiapa’ (kenapa)? Kurang senang? Padahal saya cuma bertanya apa yang terjadi. Dari situ saya pulang panggil ayah saya,” ujar saksi.
Kapolres Minut AKBP Alfaris Pattiwael SIK MH melalui Kapolsek Dimembe AKP Saguh Rianto ketika dikonfirmasi mengatakan saat ini pelaku telah menyerahkan diri ke polres minut beserta
“Peristiwa kejadian tersebut terjadi karena adanya perselisihan antara korban dan pelaku. Korban yang emosi anaknya telah diancam oleh pelaku sehingga terjadilah perkelahian yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Saat ini pelaku dan barang bukti sebuah parang yang panjangnya sekitar 45 cm sudah diamankan,” ujar Rianto.(findamuhtar)
Matungkas-Malang nasib Elias Metusala (46), warga Desa Matungkas Jaga VII Kecamatan Dimembe Kabupaten Minahasa Utara (Minut).
Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai petani itu harus meregang nyawa akibat tikaman parang sepanjang 43 centimeter (Cm) yang dilayangkan pelaku J (45) dalam kejadian Selasa (1/8/2017) malam, di depan Gereja Kristen Maranata Matungkas.
Data yang berhasil dihimpun, kronologis kejadian menurut keterangan pelaku, pada saat itu pelaku sedang bermain kartu sambil minum minuman keras di Poskamling Desa Matungkas namun tiba-tiba pelaku mendengar suara keributan dan pelaku mendekati sumber suara tersebut dan bertanya tentang adanya keributan tersebut lalu salah seorang yang ada di lokasi yang diketahui bernama David Toka menjawab bahwa ada tiga pengendara sepeda motor yang balapan saling senggol.
Dari situ pelaku kemudian ke rumah temannya Julian Wagiu untuk mengambil parang dan tidak lama kemudian berjumpa dengan anak korban Alvian Metusala (21) di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Anak korban tanya kepada saya, kenapa saya marah-marah. Saya jawab, tidak ada yang marah. Lalu anak korban pulang, tidak lama kemudian dia datang bersama ayahnya (korban),” kata pelaku di hadapan petugas.
Kedatangan korban Elias Metusala lantas berujung cekcok antara korban dan pelaku. Saat itu pelaku langsung mengeluarkan parang dan lansung menikam korban sebanyak satu kali di bagian perut dan pada saat korban terjatuh pelaku lansung menambah tikaman sebanyak dua kali di bagian perut yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Disisi lain, menurut keterangan saksi Alvian Metusala, pada saat bertemu pelaku di TKP, pelaku sempat mengeluarkan kata-kata seperti mengancam.
“Dia (pelaku) bilang ‘kiapa’ (kenapa)? Kurang senang? Padahal saya cuma bertanya apa yang terjadi. Dari situ saya pulang panggil ayah saya,” ujar saksi.
Kapolres Minut AKBP Alfaris Pattiwael SIK MH melalui Kapolsek Dimembe AKP Saguh Rianto ketika dikonfirmasi mengatakan saat ini pelaku telah menyerahkan diri ke polres minut beserta
“Peristiwa kejadian tersebut terjadi karena adanya perselisihan antara korban dan pelaku. Korban yang emosi anaknya telah diancam oleh pelaku sehingga terjadilah perkelahian yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Saat ini pelaku dan barang bukti sebuah parang yang panjangnya sekitar 45 cm sudah diamankan,” ujar Rianto.(findamuhtar)