Ratahan – Peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-92 Tahun 2020 di tengah masa pandemik COVID-19 bakal digelar secara virtual, guna mendukung protokol Kesehatan.
Khusus di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Mitra, Djelly Waruis mengatakan, sesuai petunjuk dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia Nomor: PP.02.02/10.26.1/SET.D-II/X/2020, diinstruksikan untuk mengikuti peringatan HSP melalui siaran stasiun TV.
“Karena masih dalam suasana pandemi COVID-19 maka tidak direkomendasikan pelaksanaan kegiatan upacara secara kehadiran fisik langsung. Setiap Kepala Dispora kabupaten/kota hanya diminta mengikuti upacara lewat siaran TVRI,” ungkap Djelly Waruis, Senin (26/10/2020).
Sebab menurutnya, khusus untuk puncak peringatan HSP secara virtual atau lewat video converence yang rencananya akan dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo, informasi untuk link video conference hanya untuk menteri, pejabat setingkat menteri, dan gubernur.
Lanjut dijelaskannya, kegiatan dalam rangka memperingati HSP di setiap instansi pemerintah disesuaikan dengan kondisi setempat dan tetap wajib mengedepankan protokol kesehatan.
“Jadi kegiatan yang dimaksud bukan terkait upacara, tapi juga kegiatan lainnya dalam rangka peringatan HSP, wajib protokol kesehatan,” tutupnya.
Ditambahkannya, guna menyemarakkan peringatan HSP ke-92 ini, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) juga memberikan petunjuk melalui surat nomor: 001/5898/sj agar setiap perkantoran harus memasang atribut logo dan tema HSP di setiap perkantoran dan tempat strategis lain, baik dalam bentuk spanduk, baliho, dan lainnya.
“Petunjuk Mendagri, Bupati dan Wali Kota juga diminta ikuti upacara lewat siaran TVRI. Berkaitan dengan hal ini sudah dikonsultasikan kepada Bupati James Sumendap,” ujar Djelly Waruis.
Diketahui sebelumnya, Kemenpora telah merilis logo peringatan HSP pada 1 Oktober 2020 lalu, di mana Menpora, Zainudin Amali menjelaskan bahwa tema Hari Sumpah Pemuda ke-92 adalah ‘Bersatu dan Bangkit‘.
Adapun tema Bersatu dan Bangkit memiliki makna pemuda Indonesia yang tidak boleh bercerai-berai, di mana meskipun berbeda-beda, Pemuda Indonesia tetap satu.
Oleh karena itu para Pemuda Indonesia harus bersatu lalu bangkit, serta semangat gotong royong juga dikedepankan dalam menghadapi berbagai masalah, di antaranya menghadapi situasi pandemi COVID-19.
(Jenly Wenur)