Manado – Sulawesi Utara pekan ini mengalami bencana yang dahsyat yang tak pernah terjadi selama kurang lebih 20 tahun terakhir ini, yakni banjir bandang, tanah longsor. Bukan saja di Manado namun hampir sebagian wilayah di Sulut.
Ketua Pelopor Angkatan Muda Indonesia (PAMI) Sulut Dr Jerry Massie bersama anggotanya pun Kamis (16/1/2014) turun langsung membantu dan meringankan korban banjir bandang dan tanah longsor yakni dengan memberikan bantuan makanan berupa mie instan di beberapa Posko di Manado.
Mereka pun menyambangi Daerah yang paling parah ditimpa bencana yakni di Daerah Ranotana Weru Lingkungan 7, 8 dan 9, pasalnya daerah tersebut merupakan salah satu yang terparah selain Sario, Tikala, Banjer, Perkamil dan wilayah di Manado.
“Disini ada 50 rumah yang hanyut, dan 1 korban meninggal yakni Bapak Vence Tatilu, belum lagi puluhan rumah yang rusak parah,” kata Syeni Tawas yang didampingi Kepala Lingkungan IX Yance Rumagit.
Selain itu Tawas meminta agar pemerintah segera turun tangan. “Soalnya kasihan torang disini belum tersentuh oleh pemerintah, kalo boleh lia akang pa torang sini,” ungkapnya.
Begitu pula di Lingkungan VIII usai menerima bantuan dari DPD PAMI, Ibu Selvi Pontoh bersama Kepala Lingkungan VIII Ranotana Weru Edwin Mamoto kepada beritamanado.com mengatakan apa yang di lakukan oleh ormas PAMI patut dicontohi oleh ormas yang lain, yakni peduli terhadap sesama.
Dikatakan Mamoto di lingkungan yang dipimpinnya ini kurang lebih 14 rumah rusak parah masing-masing 16 Kepala Keluarga (KK) dan 59 jiwa.
Ditempat yang sama Dr Jerry Massie mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh PAMI Sulut tak lain hanya berbagi kasih bagi korban bencana, tidak ada unsur yang lain dan apa yang kami buat ini mungkin tak seberapa namun kami memberinya dari dasar hati kami yang paling, kami tulus membantu, kan hidup ini harus saling berbagi kasih.
“Kami minta juga agar pemerintah jangan hanya menunggu bolaatau menunggu kucuran dana BANSOS baru bergerak, tapi tunjukan kepeduliaanya. Dengar-dengar juga ada caleg yang ikut membantu juga, itu baik, namun jangan cuma karena kepentingan politik baru membantu, berikanlah itu tanpa syarat,” sentil Massie. (robintanauma)
Manado – Sulawesi Utara pekan ini mengalami bencana yang dahsyat yang tak pernah terjadi selama kurang lebih 20 tahun terakhir ini, yakni banjir bandang, tanah longsor. Bukan saja di Manado namun hampir sebagian wilayah di Sulut.
Ketua Pelopor Angkatan Muda Indonesia (PAMI) Sulut Dr Jerry Massie bersama anggotanya pun Kamis (16/1/2014) turun langsung membantu dan meringankan korban banjir bandang dan tanah longsor yakni dengan memberikan bantuan makanan berupa mie instan di beberapa Posko di Manado.
Mereka pun menyambangi Daerah yang paling parah ditimpa bencana yakni di Daerah Ranotana Weru Lingkungan 7, 8 dan 9, pasalnya daerah tersebut merupakan salah satu yang terparah selain Sario, Tikala, Banjer, Perkamil dan wilayah di Manado.
“Disini ada 50 rumah yang hanyut, dan 1 korban meninggal yakni Bapak Vence Tatilu, belum lagi puluhan rumah yang rusak parah,” kata Syeni Tawas yang didampingi Kepala Lingkungan IX Yance Rumagit.
Selain itu Tawas meminta agar pemerintah segera turun tangan. “Soalnya kasihan torang disini belum tersentuh oleh pemerintah, kalo boleh lia akang pa torang sini,” ungkapnya.
Begitu pula di Lingkungan VIII usai menerima bantuan dari DPD PAMI, Ibu Selvi Pontoh bersama Kepala Lingkungan VIII Ranotana Weru Edwin Mamoto kepada beritamanado.com mengatakan apa yang di lakukan oleh ormas PAMI patut dicontohi oleh ormas yang lain, yakni peduli terhadap sesama.
Dikatakan Mamoto di lingkungan yang dipimpinnya ini kurang lebih 14 rumah rusak parah masing-masing 16 Kepala Keluarga (KK) dan 59 jiwa.
Ditempat yang sama Dr Jerry Massie mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh PAMI Sulut tak lain hanya berbagi kasih bagi korban bencana, tidak ada unsur yang lain dan apa yang kami buat ini mungkin tak seberapa namun kami memberinya dari dasar hati kami yang paling, kami tulus membantu, kan hidup ini harus saling berbagi kasih.
“Kami minta juga agar pemerintah jangan hanya menunggu bolaatau menunggu kucuran dana BANSOS baru bergerak, tapi tunjukan kepeduliaanya. Dengar-dengar juga ada caleg yang ikut membantu juga, itu baik, namun jangan cuma karena kepentingan politik baru membantu, berikanlah itu tanpa syarat,” sentil Massie. (robintanauma)