Pasuma ketika menemui keluarga Nuryanti
Bitung – Pasangan Calon Walikota Bitung dan Wakil Walikota Bitung periode 2016-2021, Stefanus Pasuma-Mario Karundeng (PaKar) ikut prihatin atas kematian bocah Nuryanti Tuna (8) warga Kelurahan Wangurer Barat Kecamatan Madidir.
Keprihatinan itu disampaikan Pasuma ketika tiba di rumah duka menemui keluarga korban, Selasa (15/9/2015) malam. Ia menyampaikan rasa prihatin atas peristiwa yang menimpa siswi kelas Dua SD Pesantren Hidayatullah itu dan berharap keluarga korban tetap tabah.
“Kami ikut merasa kehilangan, keluarga harus tabah dan mengikhlaskan kepergian adik kita karena semua kehidupan ini adalah rancangan Tuhan sesunguhnya maksud Tuhan itu baik,” kata Pasuma.
Pasangan nomor urut dua ini mengatakan, rasa suka dan duka diberikan Tuhan kepada manusia adalah pengujian keyakinan sebagai umat yang percaya kepada Tuhan. Sehingga keluarga bisa tabah dalam menghadapi peristiwa itu.
“Keluarga yang berduka, lepaskanlah segala beban diri dengan menangis, tapi saya berharap jangan larut dalam kedukaan, tapi didalam itu mari bersyukurlah kepada Tuhan, karena pernah diberi orang yang pernah kita sayang seperti almarhum,” katanya.
Disinggung soal pembunuhan anak yang sering terjadi di Kota Bitung, Pasuma mengatakan itu dikarenakan kurangnya pengawasan dari orang tua dan masih minimnya pendidikan di Kota Bitung.
“Jika terpilih, kami menyiapkan pendidikan karakter yaitu pertama karakter berbasis agama, kedua karakter berbasis cinta lingkungan, tiga karakter budaya sunda dan bela negara. Mudah-mudahan pendidikan karakter itu bisa melindungi bahwa sekolah itu tidak hanya pintar secara akademik dan sehat, akan tetapi hatinya harus baik, harus soleh dan sholehah,” katanya.(abinenobm)
Pasuma ketika menemui keluarga Nuryanti
Bitung – Pasangan Calon Walikota Bitung dan Wakil Walikota Bitung periode 2016-2021, Stefanus Pasuma-Mario Karundeng (PaKar) ikut prihatin atas kematian bocah Nuryanti Tuna (8) warga Kelurahan Wangurer Barat Kecamatan Madidir.
Keprihatinan itu disampaikan Pasuma ketika tiba di rumah duka menemui keluarga korban, Selasa (15/9/2015) malam. Ia menyampaikan rasa prihatin atas peristiwa yang menimpa siswi kelas Dua SD Pesantren Hidayatullah itu dan berharap keluarga korban tetap tabah.
“Kami ikut merasa kehilangan, keluarga harus tabah dan mengikhlaskan kepergian adik kita karena semua kehidupan ini adalah rancangan Tuhan sesunguhnya maksud Tuhan itu baik,” kata Pasuma.
Pasangan nomor urut dua ini mengatakan, rasa suka dan duka diberikan Tuhan kepada manusia adalah pengujian keyakinan sebagai umat yang percaya kepada Tuhan. Sehingga keluarga bisa tabah dalam menghadapi peristiwa itu.
“Keluarga yang berduka, lepaskanlah segala beban diri dengan menangis, tapi saya berharap jangan larut dalam kedukaan, tapi didalam itu mari bersyukurlah kepada Tuhan, karena pernah diberi orang yang pernah kita sayang seperti almarhum,” katanya.
Disinggung soal pembunuhan anak yang sering terjadi di Kota Bitung, Pasuma mengatakan itu dikarenakan kurangnya pengawasan dari orang tua dan masih minimnya pendidikan di Kota Bitung.
“Jika terpilih, kami menyiapkan pendidikan karakter yaitu pertama karakter berbasis agama, kedua karakter berbasis cinta lingkungan, tiga karakter budaya sunda dan bela negara. Mudah-mudahan pendidikan karakter itu bisa melindungi bahwa sekolah itu tidak hanya pintar secara akademik dan sehat, akan tetapi hatinya harus baik, harus soleh dan sholehah,” katanya.(abinenobm)