BITUNG—Rencana pemerintah pusat untuk mencabut BBM jenis minyak tanah (MT) bersubsidi akhir tahun ini mendapat perlawanan dari Pemkot Bitung. Buktinya, Jumat (11/11) lalu, Walikota Bitung, Hanny Sondakh bersama Wakil Ketua DPRD Kota Bitung, Maurits Mantiri menemui Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Cicip Sutardjo untuk memperjuangkan nelayan kecil agar tetap mendapatkan MT bersubsidi.
Sondakh dan Mantiri sendiri langsung menemui Sutardjo diruang kerjanya di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan Jakarta dan menyampaikan keluhan para nelayan kecil di Kota Bitung. “Kami menyampaikan kepada kementrian agar tetap ada subsidi MT dan bensin khusus untuk nelayan kecil. Karena jika MT dan bensin bersubsidi dicabut maka ini akan menyengsaeakan nelayan di Kota Bitung,” kata Sondakh.
Menurut Sondakh, menteri menyambut baik usaha mereka dan berjanji akan segera menyampaikan hal tersebut kepada Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). “Kita berharap apa yang kita sampaikan bisa didengar mengingat di Kota Bitung mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan dan kita ingin para nelayan bisa tetap melaut menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru nanti,” katanya.(en)
BITUNG—Rencana pemerintah pusat untuk mencabut BBM jenis minyak tanah (MT) bersubsidi akhir tahun ini mendapat perlawanan dari Pemkot Bitung. Buktinya, Jumat (11/11) lalu, Walikota Bitung, Hanny Sondakh bersama Wakil Ketua DPRD Kota Bitung, Maurits Mantiri menemui Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Cicip Sutardjo untuk memperjuangkan nelayan kecil agar tetap mendapatkan MT bersubsidi.
Sondakh dan Mantiri sendiri langsung menemui Sutardjo diruang kerjanya di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan Jakarta dan menyampaikan keluhan para nelayan kecil di Kota Bitung. “Kami menyampaikan kepada kementrian agar tetap ada subsidi MT dan bensin khusus untuk nelayan kecil. Karena jika MT dan bensin bersubsidi dicabut maka ini akan menyengsaeakan nelayan di Kota Bitung,” kata Sondakh.
Menurut Sondakh, menteri menyambut baik usaha mereka dan berjanji akan segera menyampaikan hal tersebut kepada Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). “Kita berharap apa yang kita sampaikan bisa didengar mengingat di Kota Bitung mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan dan kita ingin para nelayan bisa tetap melaut menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru nanti,” katanya.(en)