Manado — Masalah kemacetan yang makin parah di kota Manado belakangan ini, disebut Wakil Wali Kota Manado Mor Dominus Bastiaan kepada BeritaManado.com, selain merupakan dampak dari meningkatnya jumlah kendaraan juga karena tidak dipatuhinya rambu-rambu lalu lintas.
Menurutnya, jika setiap pengguna jalan bertanggungjawab terhadap diri sendiri, maka meski kepolisian dan Dinas Perhubungan kekurangan tenaga untuk mengatur langsung alur lalu lintas, tidak akan menjadi masalah.
Hal tersebut juga disampaikannya dihadapan pengurus Wadah Asosiasi Online (WAO) Sulut beberapa hari lalu, mengingat jumlah unit kendaraan yang menjadi transportasi dalam jaringan (daring) di Manado sangat banyak dan turut andil dalam macetnya sejumlah titik di kota Manado.
“Ini sebenarnya ulah oknum, tapi akhirnya yang lain ikut terbawa-bawa. Masalah sekarang, banyak yang mangkal di bahu jalan, bahkan melanggar rambu lalu lintas seperti parkir tepat di tanda larangan dan sebagainya,” ujar Mor.
Dengan jumlah yang begitu banyak, Mor Bastiaan pun berharap, para pengendara transportasi daring dapat menjadi pelopor tertib berlalu-lintas sehingga bisa menjadi contoh bagi pengguna jalan lainnya.
Uniknya, hal tersebut tidak hanya disampaikan kepada pengurus WAO yang saat itu ada bersamanya, tapi juga kepada para pengendara yang ada di lapangan, khususnya GMC, lewat aplikasi Zello yaitu aplikasi komunikasi jarak jauh seperti walkie-talkie.
Tindakan mengejutkan tapi menyenangkan yang dilakukan oleh Mor tersebut, disambut baik oleh Ketua WAO Christian Yokung.
“Kami tidak menyangka, Pak Mor mau bergabung di grup Zello GMC bersama kami. Terlebih menyapa langsung rekan-rekan driver yang sedang online. Ini jadi awal yang baik, bentuk sinergitas kami dengan pemerintah. Terkait lalu lintas, kami sudah menerapkan bahkan mewajibkan member kami tertib berlalu-lintas sejak dua bulan lalu. Jadi kini lebih sinergis dan bisa berbagi info dengan cepat,” kata Chris.
(srisurya)
Manado — Masalah kemacetan yang makin parah di kota Manado belakangan ini, disebut Wakil Wali Kota Manado Mor Dominus Bastiaan kepada BeritaManado.com, selain merupakan dampak dari meningkatnya jumlah kendaraan juga karena tidak dipatuhinya rambu-rambu lalu lintas.
Menurutnya, jika setiap pengguna jalan bertanggungjawab terhadap diri sendiri, maka meski kepolisian dan Dinas Perhubungan kekurangan tenaga untuk mengatur langsung alur lalu lintas, tidak akan menjadi masalah.
Hal tersebut juga disampaikannya dihadapan pengurus Wadah Asosiasi Online (WAO) Sulut beberapa hari lalu, mengingat jumlah unit kendaraan yang menjadi transportasi dalam jaringan (daring) di Manado sangat banyak dan turut andil dalam macetnya sejumlah titik di kota Manado.
“Ini sebenarnya ulah oknum, tapi akhirnya yang lain ikut terbawa-bawa. Masalah sekarang, banyak yang mangkal di bahu jalan, bahkan melanggar rambu lalu lintas seperti parkir tepat di tanda larangan dan sebagainya,” ujar Mor.
Dengan jumlah yang begitu banyak, Mor Bastiaan pun berharap, para pengendara transportasi daring dapat menjadi pelopor tertib berlalu-lintas sehingga bisa menjadi contoh bagi pengguna jalan lainnya.
Uniknya, hal tersebut tidak hanya disampaikan kepada pengurus WAO yang saat itu ada bersamanya, tapi juga kepada para pengendara yang ada di lapangan, khususnya GMC, lewat aplikasi Zello yaitu aplikasi komunikasi jarak jauh seperti walkie-talkie.
Tindakan mengejutkan tapi menyenangkan yang dilakukan oleh Mor tersebut, disambut baik oleh Ketua WAO Christian Yokung.
“Kami tidak menyangka, Pak Mor mau bergabung di grup Zello GMC bersama kami. Terlebih menyapa langsung rekan-rekan driver yang sedang online. Ini jadi awal yang baik, bentuk sinergitas kami dengan pemerintah. Terkait lalu lintas, kami sudah menerapkan bahkan mewajibkan member kami tertib berlalu-lintas sejak dua bulan lalu. Jadi kini lebih sinergis dan bisa berbagi info dengan cepat,” kata Chris.
(srisurya)