Pohon perindang yang ditebang
Bitung – Upacara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang digelar jajaran Pemkot, Rabu (17/6/2015) dicibir pemerhati lingkungan Kota Bitung. Menurut Ronald Mokalu, peringatan yang dilakukan Pemkot hanyalah seremonial balaka karena waktu peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia sudah lewat jauh baru diperingati.
“Sudah basi jika Pemkot baru menggelar peringatan Hari Lingkunggan Hidup Sedunia, karena memang tujuannya sangat seremonial dan tak lagi memaknai maksud penetapan Hari Lingkungan Hidup Sedunia,” kata Mokalu, Rabu (17/6/2015).
Personil KPA Tishan Kota Bitung ini juga menilai Pemkot terlalu mengada-ada jika bicara lingkungan saat ini. Mengingat kondisi jalan-jalan Kota Bitung kini gersang karena adanya kebijakan penebangan pohon peridang yang sangat bertentangan apa yang didengung-dengungkan Pemkot soal lingkungan.
“Apa penebangan pohon perindang juga bagian dari kebijakan ekonomi hijau yang mulai dikampanyekan Pemkot,” katanya.
Mokalu juga menilai, Pemkot hanya lips service ketika berbicara lingkungan karena hingga saat ini tak ada tindakan nyata terhadap developer yang membangun tanpa menyediakan ruang terbuka hijau. Padahal menurutnya, salah satu persayaratan izin pembangunan perumahan adalah developer wajib menyediakan lahan terbuka hijau.
“Tapi kenyataanya Pemkot hanya tutup mata, akibatnya bajir pasar selalu terjadi karena tak adanya ruang terbuka hijau yang disediakan para developer,” katanya.(abinenobm)
Pohon perindang yang ditebang
Bitung – Upacara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang digelar jajaran Pemkot, Rabu (17/6/2015) dicibir pemerhati lingkungan Kota Bitung. Menurut Ronald Mokalu, peringatan yang dilakukan Pemkot hanyalah seremonial balaka karena waktu peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia sudah lewat jauh baru diperingati.
“Sudah basi jika Pemkot baru menggelar peringatan Hari Lingkunggan Hidup Sedunia, karena memang tujuannya sangat seremonial dan tak lagi memaknai maksud penetapan Hari Lingkungan Hidup Sedunia,” kata Mokalu, Rabu (17/6/2015).
Personil KPA Tishan Kota Bitung ini juga menilai Pemkot terlalu mengada-ada jika bicara lingkungan saat ini. Mengingat kondisi jalan-jalan Kota Bitung kini gersang karena adanya kebijakan penebangan pohon peridang yang sangat bertentangan apa yang didengung-dengungkan Pemkot soal lingkungan.
“Apa penebangan pohon perindang juga bagian dari kebijakan ekonomi hijau yang mulai dikampanyekan Pemkot,” katanya.
Mokalu juga menilai, Pemkot hanya lips service ketika berbicara lingkungan karena hingga saat ini tak ada tindakan nyata terhadap developer yang membangun tanpa menyediakan ruang terbuka hijau. Padahal menurutnya, salah satu persayaratan izin pembangunan perumahan adalah developer wajib menyediakan lahan terbuka hijau.
“Tapi kenyataanya Pemkot hanya tutup mata, akibatnya bajir pasar selalu terjadi karena tak adanya ruang terbuka hijau yang disediakan para developer,” katanya.(abinenobm)