Manado — Kunjungan Komisi IV DPRD Sulut ke SMA/SMK di wilayah Bolmong Raya beberap waktu lalu menemukan sejumlah hal yang memiriskan bagi dunia pendidikan di Bumi Nyiur Melambai.
Dikatakan Ketua Komisi IV DPRD Sulut James Karinda SH, dalam kunjungan tersebut ditemukan sekolah yang meminta kepada siswa baru untuk membawa sendiri meja dan kursi belajar serta masih ada sekolah negri di Bolmong yang masih menarik iuran sekolah.
“Dan kondisi itu harua dilakukan sekolah untuk memenuhi kegiatan belajar mengajar. Harus kita akui ternyata permasalahannya ada di kekurangan pada anggran. Karena APBD tidak ada makanya sekolah harus mengambil kebijakan itu. Kami selalu mengejar tidak ada pungli, namun APBD kita tidak pro pada pendidikan,” tegas James Karinda.
Untuk mencari jalan keluarnya, Karinda mengusulkan dinas terkait untuk duduk bersama pemangku anggaran untuk meningkatkan anggaran.
“Kadis harus berani ambil kebijakan. Kalau tidak ada terobosan dari Dikda maka percaya pendidikan di Sulut tidak akan berkembang,” jelasnya.
Menanggapi itu, Kadis Dikda Sulut dr. Grace Punuh mengharapkan tim anggaran bisa mengkomodir itu.
“Kebijakan itu memang ada di tim pengnggaran. Dan kami dari Dikda akn sangat bersyukur jika anggaran murni 20% buat pendidikan,” tutup Grace Punuh. (Anggawirya Zas)