Tombulu – Hendaklah umat Tuhan memiliki sikap hidup seperti Hana. Meskipun menderita namun Hana menyerahkan kehidupan kepada Tuhan. Akhirnya Tuhan mengangkat Hana dari penderitaannya.
Demikian kesimpulan khotbah Vikaris Pdt. Yolanda Komimbing STh saat memimpin ibadah Minggu (10/1/2016) pagi di GMIM Alfa Omega Rumengkor yang mengambil pembacaan alkitab I Samuel 2: 8-9, Puji-pujian Hana dan Yakobus 2: 5-11, Jangan memandang muka.
“Hana menganggap dirinya hidup dalam lumpur. Hana tidak memiliki keturunan, merasa hidupnya tidak berharga. Dalam pergumulan yang dialami selalu dibawa dalam Tuhan. Berdoa karena Yesus hanya sejauh doa. Terpenting Hana tetap bersyukur sehingga Tuhan mengangkat dia dari penderitaan,” terang Pdt Komimbing.
Diingatkan lagi bahwa Tuhan mengatur langkah-langkah umatNya, jangan pasif. Jika ada pergumulan datang pada Tuhan jangan ke jalan gelap. (jerrypalohoon)
Tombulu – Hendaklah umat Tuhan memiliki sikap hidup seperti Hana. Meskipun menderita namun Hana menyerahkan kehidupan kepada Tuhan. Akhirnya Tuhan mengangkat Hana dari penderitaannya.
Demikian kesimpulan khotbah Vikaris Pdt. Yolanda Komimbing STh saat memimpin ibadah Minggu (10/1/2016) pagi di GMIM Alfa Omega Rumengkor yang mengambil pembacaan alkitab I Samuel 2: 8-9, Puji-pujian Hana dan Yakobus 2: 5-11, Jangan memandang muka.
“Hana menganggap dirinya hidup dalam lumpur. Hana tidak memiliki keturunan, merasa hidupnya tidak berharga. Dalam pergumulan yang dialami selalu dibawa dalam Tuhan. Berdoa karena Yesus hanya sejauh doa. Terpenting Hana tetap bersyukur sehingga Tuhan mengangkat dia dari penderitaan,” terang Pdt Komimbing.
Diingatkan lagi bahwa Tuhan mengatur langkah-langkah umatNya, jangan pasif. Jika ada pergumulan datang pada Tuhan jangan ke jalan gelap. (jerrypalohoon)