Tombulu, BeritaManado.com – Perkataan adalah doa, namun Tuhan memiliki rencana terbaik bagi umatNya.
Demikian awal khotbah Andro Walujan, mahasiswa teologia UKIT Tomohon, ketika memimpin ibadah Minggu (4/8/2019) pagi, GMIM Alfa-Omega Rumengkor.
“Awalnya bapak pendeta telpon mama katakan saya pimpin ibadah. Pertama dengar saya langsung deg degan. Tapi kalau tidak mulai sekarang, kapan lagi? Ujar Andro.
Dia mengisahkan ketika masih remaja usia sekitar 13 tahun setiap usai ibadah remaja di gereja sering naik ke mimbar.
“Waktu itu saya sering naik mimbar seperti latihan khotbah seakan-akan di hadapan ratusan jemaat. Perkataan adalah doa, terbukti sekarang saya naik mimbar pimpin ibadah sungguhan, terus terang saya tidak menyangka,” jelas Andro.
Mengambil pembacaan alkitab Yeremia 29: 1 – 14, “Surat kiriman kepada orang-orang buangan di Babel”, Andro menjelaskan cerita alkitab ketika umat Israel dalam pembuangan ke Babel di masa pemerintahan raja Nebukadnezar.
Nabi Yeremia mengakui bahwa orang-orang Israel memang di buang ke Babel merupakan hukuman dari Tuhan.
“Surat Yeremia ini untuk umat Israel agar mengusahakan kota,” terang Andro.
Pembuangan adalah proses untuk menyadarkan orang Israel kembali kepada Allah namun Allah tidak membiarkan umatNya dalam pembuangan.
“Ketika dalam pembuangan Allah berkehendak agar mereka terus berdoa dan bekerja,” ujar Andro.
Tuhan mengajarkan umatNya agar tidak hanya bekerja pada zona nyaman, namun umat Tuhan juga harus menderita akibat ketidaktaatan.
“Di kehidupan jemaat banyak berkemampuan tapi tidak memperhatikan pendidikan bagi anak-anak. Atau sebaliknya anak-anak tidak mendengarkan nasihat orang tua. Umat Tuhan harus hidup taat melakukan kehendak Tuhan,” pungkas Andro.
Ibadah dihadiri Ketua BPMJ Pdt. Welly Pudihang STh, Pdt. Hana Ireine Tamunu STh, Pdt. Veronika Pudihang-Sendow STeol, Wakil Ketua BPMJ Pnt. Joppy Warbung, Sekretaris. Pnt. Drs. Dolvie Palit, Bendahara Sym. Dra. Meiske Pangemanan, GA Fenny Mamuaja SPAK, Pelsus Kolom 1 sampai 14 dan ratusan jemaat.
(JerryPalohoon)