Bitung – Ada yang lain di Jalan CH Taulu Girian Atas Kecamatan Girian yang selama ini dikenal dengan kemacetannya dijam sibuk. Jalan sepanjang kurang lebih satu kilo meter itu kini beralih fungsi kala matahari mulai tenggelam.
Tak ada kemacetan. Lampu jalan dan lampu hias menerangi jalan yang menjadi salah satu urat perekonomian Kota Bitung ini. Trotoar dijejeri dengan deratan kursi dan meja makan. Asap aroma aneka makanan yang dimasak menggunakan bara batok kelapa mengepul.
Mulai dari jagung bakar, ikan bakar, daging bakar hingga aneka makanan lainnya siap disajikan di jalan CH Taulu kala malam hari. Tak ketinggalan, aneka jenis minuman seperti kopi hitam, kopi biasa dan aneka kopi lainnya juga ada di jalan ini.
Itulah gambaran suasana jalan CH Taulu yang kini beralih fungsi menjadi wisata kuliner kala malam hari. “Hari ini baru soft opening wisata kuliner Girian Atas,” kata salah satu warga, Angky Rumondor, Sabtu (23/1/2013).
Wisata kuliner Girian Atas menurut Rumondor berbeda dengan wisata kuliner lainnya yang ada di Kota Bitung dan Sulut. Karena menurutnya, wisata kuliner Girian Atas tidak hanya mengehadirkan aneka makanan dan minum tapi juga berbagai jenis hiburan sepanjang malam.
“Tiap malam bakal ada live music dan para pengunjung bebas untuk ikut bernyanyi dan berjoget,” katanya.
Tak hanya itu, yang lain dari wisata kuliner di sini, kata Rumondor adalah diskusi publik yang juga hadir setiap malam. “Semua permasalahan akan coba kami bahas di jalan CH Taulu dan siapa saja bisa berpartisipasi. Karena kami juga akan menghadirkan narasumber yang berkaitan dengan apa yang sementara didiskusikan,” katanya.
Hal menarik dan unik lainnya kata warga Girian Atas lainnya, Mody Wayongkere, kendati hanya beroperasi malam hari namun Wisata Kuliner Girian Atas tidak menyediakan minuman keras. Karena dari awal, warga sudah sepakat untuk tidak menyediakan minuman keras untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.
“Jadi jangan harap bakal ada yang menjual minuman keras karena dari awal kami sudah sepakat,” kata Wayongkere.
Wayongkere sendiri menjelaskan, gagasan Wisata Kuliner Girian Atas ini muncul dari kesepakatan warga Girian Atas untuk memanfaatkan jalan CH Taulu kala malam hari. “Ada beberapa rumah makan di Girian tapi sayang itu tidak buka sampai larut malam, sedangkan kami melihat begitu banyak warga yang membutuhkan makanan kalam malam hari,” katanya.
Rumondor dan Wayongkere berharap, dengan hadirnya wisata kuliner Girian Atas ini bisa memberikan pilihan kepada warga Kota Bitung untuk bisa mencari makan dan minuman serta hiburan kendati sudah larut malam.
“Silakan berkunjung dan pilih makanan kesukaan anda. Semua tersedia,” kata keduanya.(abinenobm)
Bitung – Ada yang lain di Jalan CH Taulu Girian Atas Kecamatan Girian yang selama ini dikenal dengan kemacetannya dijam sibuk. Jalan sepanjang kurang lebih satu kilo meter itu kini beralih fungsi kala matahari mulai tenggelam.
Tak ada kemacetan. Lampu jalan dan lampu hias menerangi jalan yang menjadi salah satu urat perekonomian Kota Bitung ini. Trotoar dijejeri dengan deratan kursi dan meja makan. Asap aroma aneka makanan yang dimasak menggunakan bara batok kelapa mengepul.
Mulai dari jagung bakar, ikan bakar, daging bakar hingga aneka makanan lainnya siap disajikan di jalan CH Taulu kala malam hari. Tak ketinggalan, aneka jenis minuman seperti kopi hitam, kopi biasa dan aneka kopi lainnya juga ada di jalan ini.
Itulah gambaran suasana jalan CH Taulu yang kini beralih fungsi menjadi wisata kuliner kala malam hari. “Hari ini baru soft opening wisata kuliner Girian Atas,” kata salah satu warga, Angky Rumondor, Sabtu (23/1/2013).
Wisata kuliner Girian Atas menurut Rumondor berbeda dengan wisata kuliner lainnya yang ada di Kota Bitung dan Sulut. Karena menurutnya, wisata kuliner Girian Atas tidak hanya mengehadirkan aneka makanan dan minum tapi juga berbagai jenis hiburan sepanjang malam.
“Tiap malam bakal ada live music dan para pengunjung bebas untuk ikut bernyanyi dan berjoget,” katanya.
Tak hanya itu, yang lain dari wisata kuliner di sini, kata Rumondor adalah diskusi publik yang juga hadir setiap malam. “Semua permasalahan akan coba kami bahas di jalan CH Taulu dan siapa saja bisa berpartisipasi. Karena kami juga akan menghadirkan narasumber yang berkaitan dengan apa yang sementara didiskusikan,” katanya.
Hal menarik dan unik lainnya kata warga Girian Atas lainnya, Mody Wayongkere, kendati hanya beroperasi malam hari namun Wisata Kuliner Girian Atas tidak menyediakan minuman keras. Karena dari awal, warga sudah sepakat untuk tidak menyediakan minuman keras untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.
“Jadi jangan harap bakal ada yang menjual minuman keras karena dari awal kami sudah sepakat,” kata Wayongkere.
Wayongkere sendiri menjelaskan, gagasan Wisata Kuliner Girian Atas ini muncul dari kesepakatan warga Girian Atas untuk memanfaatkan jalan CH Taulu kala malam hari. “Ada beberapa rumah makan di Girian tapi sayang itu tidak buka sampai larut malam, sedangkan kami melihat begitu banyak warga yang membutuhkan makanan kalam malam hari,” katanya.
Rumondor dan Wayongkere berharap, dengan hadirnya wisata kuliner Girian Atas ini bisa memberikan pilihan kepada warga Kota Bitung untuk bisa mencari makan dan minuman serta hiburan kendati sudah larut malam.
“Silakan berkunjung dan pilih makanan kesukaan anda. Semua tersedia,” kata keduanya.(abinenobm)