Yogyakarta, BeritaManado.com – Hingga kini, bakal calon presiden (bacapres), Prabowo Subianto, belum menentukan nama bakal calon wakil presiden (bacawapres) untuk menjadi pendampingnya pada Pilpres 2024 nanti.
Melansir Suara.com jaringan BeritaManado.com, Pakar Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Wawan Masudi, mencoba menakar kondisi tersebut.
Tak hanya itu, dirinya juga mencermati siapa saja sosok yang tersisa untuk bisa dipinang Prabowo sebagai cawapres.
“Saya kira sedang pusing juga koalisinya Pak PS (Prabowo Subianto) untuk menentukan (cawapres), tapi dugaan saya pilihannya tinggal sedikit,” kata Wawan, Kamis (19/10/2023).
Menurut Dekan Fisipol UGM itu, Prabowo bersama semua partai koalisinya pastinya masih menimbang banyak hal.
Di antaranya menimbang komposisi atau kekuatan elektoral nantinya.
Sistem pilpres yang one man one vote juga harus melihat konteks kekuatan perimbangan elektoral di masing-masing wilayah.
Bukan hanya sekadar di Jawa atau luar Jawa, tapi di masing-masing sub wilayah juga harus memiliki kekuatan yang tak bisa dikesampingkan begitu saja.
Dirinya pun menduga Prabowo akan tetap mencari sosok yang kira-kira bisa memperkuat posisi elektoral lebih dulu.
“Pak Prabowo kan terkenal kuat di Jawa Barat, DKI, Banten dan sekitarnya. Itu dugaan saya beliau akan mencari sosok yang kira-kira bisa membantu memperkuat elektoralnya, khususnya di basis pemilu kalau dalam konteks Jawa itu Jawa Tengah dan Jawa Timur plus yang luar Jawa,” terangnya.
Di sisi lain, agenda-agenda yang berhubungan dengan politik anak muda juga turut menjadi pertimbangan Prabowo.
Sebab komposisi anak muda dalam pilpres mendatang sangat besar, bahkan berada di atas 50 persen.
Prabowo, kata dia, juga akan mencari sosok yang dapat mengambil ceruk massa.
Dalam konteks ini yang bisa dikaitkan dengan identitas keagamaan.
“Jadi pilihan-pilihan ke situ dan nama yang tersedia ini menjadi lebih terbatas. Nama yang tersedia tinggal terbatas, kalau melihat dari list cawapres semuanya kan sudah terambil,” ucapnya.
Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, kata dia, sudah digandeng Anies Baswedan.
Sedangkan yang terbaru ada nama Mahfud MD yang dipinang oleh Ganjar Pranowo sebagai cawapres.
Sementara yang dinilai masih memiliki kans yang cukup kuat untuk mendampingi Prabowo adalah Khofifah Indar Parawansa dan Erick Thohir.
Kedua sosok ini pun dinilai mempunyai basis massa yang kuat di Jawa Timur.
Menariknya, dirinya justu tak melirik sosok Ridwan Kamil atau bahkan Gibran Rakabuming Raka untuk masuk dalam list potensial cawapres Prabowo.
Gibran yang dirumorkan kencang akan menjadi cawapres Prabowo usai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) justru disebutnya malah tak begitu populer.
“Dan Gibran saya kira sedang tidak populer justru. Justru keputusan MK kemarin secara politik menjadi pukulan balik aspirasi itu karena kan sentimen di media, dimana-mana negatif,” ungkapnya.
“Itu akan mudah sekali dikapitalisasi menjadi dalam tanda petik musuh bersama. Politik dinasti itu akan menjadi musuh bersama kalau itu dipaksakan dan itu tentu bukan pilihan yang tepat lah ya. Jadi ya pilihan tinggal dikit. Dugaan saya tinggal antara Erick Thohir atau Bu Kofifah. Kita lihat nanti Pak Prabowo akan ke mana,” ungkapnya.
(jenlywenur)