Bitung, BeritaManado.com – Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri-Hengky Honandar memantau aktivitas kerja bakti, Senin (05/04/2021).
Kerja bakti serentak digelar di seluruh wilayah Kota Bitung diikuti seluruh pejabat dan ASN Pemkot Bitung, Forkopimda serta masyarakat dengan tujuan menciptakan budaya bersih di tiap lingkungan.
Dari pantuan, Maurits-Hengky ditemani Ketua TP PKK, Ny Rita Mantiri Tangkudung bersama Wakil Ketua TP PKK, Ny Ellen Honandar Sondakh memantau kegiatan kerja bakti mulai dari batas kota atau pintu gerbang Sagerat.
Tidak hanya memantau, Maurits-Hengky bersama Rita dan Ellen juga ikut terlibat melakukan kerja bakti dengan mengumpulkan sampah dan mencabut rumput liar.
Tidak hanya kerja bakti, Maurits-Hengky juga menyempatkan menyapa dan berdialog dengan warga serta mengajak untuk bersama-sama membudayakan menjaga kebersihan lingkungan.
Usai pelaksanaan kerja bakti, Maurits memberikan penjelasan soal program bersih-bersih ditujukan untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan hidup.
“Kami berharap dengan kerja bakti ini bisa memunculkan semangat gotong-royong kepada kita semua. Kita bisa semakin peduli pada lingkungan dan terus melestarikannya,” kata Maurits.
Budaya bersih lingkungan kata dia, akan digelar setiap hari kerja mulai yakni Senin hingga Jumat pukul pukul 06.00 sampai 09.00 Wita.
“Kerja bakti kita mulai di lingkungan masing-masing, apakah itu di pekarangan rumah, teras, bahu jalan dan lingkungan kerja masing-masing,” katanya.
Hal yang sama juga disampaikan Hengky. Menurutnya, meski terkesan sepele, manfaat dari gotong royong menjaga kebersihan lingkungan sangat besar.
“Yang pertama tentu membuat lingkungan jadi sehat sehingga bisa mencegah penyebaran berbagai jenis penyakit. Tapi selain itu manfaat dari gotong-royong juga untuk memupuk kebersamaan. Kita bisa menjaga hal itu dan pada gilirannya memberi dampak positif terhadap kehidupan bermasyarakat,” jelas Hengky.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Bitung, Sadat Minabari juga mengatakan, kerja bakti yang kembali digalakkan juga sebagai bentuk pencegahan resiko bencana.
“Dengan rutin membersihkan sampah maka kita bisa meminimalisir potensi bencana. Karena seperti yang sering terjadi, banjir di Bitung kerap disebabkan oleh terganggunya drainase akibat penumpukan sampah,” kata Sadat.
Ia juga menyampaikan imbauan terkait penanganan sampah, yakni beberapa hal yang harus diperhatikan terdiri dari penggunaan wadah yang hanya sekali pakai, pemisahan sampah organik dan non organik, waktu pembuangan sampah yang berlaku dari pukul 18.00 Wita-06.00 Wita, menghindari munculnya lokasi baru pembuangan sampah, serta menghindari pembuangan sampah bersifat spesifik atau luar biasa, semisal puing-puing bangunan, pecahan kaca dan potongan pohon.
(***/abinenobm)