Tondano – Untuk mempromosikan produk wisata yang ada di Minahasa, harus memperhatikan segmen pasarnya. Hal ini terutama untuk negara-negara yang punya nilai historis dan budaya yang nyaris sama, seperti China dan Jepang.
Penentuan segmen pasar dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada pemerintah agar dapat mengembangkan destinasi wisata dengan skala prioritas. Tujuannya jelas bahwa yaitu untuk memberikan sasaran yang tepat jika akan melakukan promosi luar negeri.
Pengamat Pariwisata Sulut Dr Drevy Malalantan SSi SE MPd MM kepada BeritaManado.com, Rabu (15/3/2017) mengatakan bahwa dalam mempromosikan sesuatu termasuk pariwisata, penting untuk memahami karakter wisatawan.
“Jadi intinya jangan sekali-kali melakukan promosi wisata apalagi jika negara yang dituju bukan merupakan target pasar yang potensial. Apalagi itu dilakukan tanpa didukung oleh infrastruktur pariwiata seperti sarana akomodasi yang memadai,” kata Ketua STIEPAR Manado ini.
Kedekatan budaya merupakan salah satu alasan utama mengapa harus menjadikan dua negara tersebut sebagai segmen pasar utama wisata di Asia. Untuk target pasar seperti Amerika Serikat, Australia dan negara-negara Eropa lainnya bisa juga dibidik, hanya saja pemerintah daerah harus rela bermunculan tempat-tempat hiburan malam di tempat-tempat tertentu.
“Mengenai hal ini tentu saja sangat bertolak belakang dengan budaya ketimuran yang dimiliki Minahasa. Jadi bisa dinilai sendiri apakah keputusan melakukan promosi wisata ke negeri Paman Sam oleh Pemkab Minahasa sudah tepat atau sebaliknya,” ungkap Malalantang. (frangkiwullur)
Tondano – Untuk mempromosikan produk wisata yang ada di Minahasa, harus memperhatikan segmen pasarnya. Hal ini terutama untuk negara-negara yang punya nilai historis dan budaya yang nyaris sama, seperti China dan Jepang.
Penentuan segmen pasar dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada pemerintah agar dapat mengembangkan destinasi wisata dengan skala prioritas. Tujuannya jelas bahwa yaitu untuk memberikan sasaran yang tepat jika akan melakukan promosi luar negeri.
Pengamat Pariwisata Sulut Dr Drevy Malalantan SSi SE MPd MM kepada BeritaManado.com, Rabu (15/3/2017) mengatakan bahwa dalam mempromosikan sesuatu termasuk pariwisata, penting untuk memahami karakter wisatawan.
“Jadi intinya jangan sekali-kali melakukan promosi wisata apalagi jika negara yang dituju bukan merupakan target pasar yang potensial. Apalagi itu dilakukan tanpa didukung oleh infrastruktur pariwiata seperti sarana akomodasi yang memadai,” kata Ketua STIEPAR Manado ini.
Kedekatan budaya merupakan salah satu alasan utama mengapa harus menjadikan dua negara tersebut sebagai segmen pasar utama wisata di Asia. Untuk target pasar seperti Amerika Serikat, Australia dan negara-negara Eropa lainnya bisa juga dibidik, hanya saja pemerintah daerah harus rela bermunculan tempat-tempat hiburan malam di tempat-tempat tertentu.
“Mengenai hal ini tentu saja sangat bertolak belakang dengan budaya ketimuran yang dimiliki Minahasa. Jadi bisa dinilai sendiri apakah keputusan melakukan promosi wisata ke negeri Paman Sam oleh Pemkab Minahasa sudah tepat atau sebaliknya,” ungkap Malalantang. (frangkiwullur)