Sangihe, BeritaManado.com-Pelabuhan merupakan salah satu akses bagi masyarakat untuk melakukan pemberangkatan. Namun, pelabuhan Kawio Kecamatan Marore tak seperti yang dibayakan. Notabene pelabuhan yang memiliki ruang tunggu jarang digunakan, bahkan menurut masyarakat ruang tunggu di Pelabuhan Kawio sering ditutup.
Menurut mantan Kapitalaung Matutuang, selama ini fasilitas ruang tunggu yang diberikan kepada masyarakat tidak bisa digunakan dan sering ditutup oleh petugas pelabuhan kawio.
“Kami merasa heran, padahal fasilitas ruang tunggu ini diberikan kepada masyarakat. Dan masyarakat harus menggunakanya, tetapi selama ini masyarakat Kawio tidak pernah menikmati ruang tunggu pelabuhan,” ujarnya pada saat dialog di program Me’ Daseng di Kepulauan Matutuang beberapa waktu lalu.
Sementara itu petugas pelabuhan Kawin Alfrets Sulunaung membantah apa yang disampaikan oleh mantan Kapitalaung tersebut. Menurut dia, Kapitalaung tidak memahami cara kerja pelabuhan Kawio. Karena ruang tunggu dan kantor itu digabungkan menjadi satu.
“Saya kira Kapitalaung tidak memahami ruang tunggu Pelabuhan Kawio dengan pelabuhan lain, seperti di Marore dan Matutuang. Karena ruang tunggu dan kantor digabung, maka sepantasnya ruang tunggu ditutup bila aktifitas kantor selesai,” ucapnya.
Sering ditutup ungkap Sulanaung, bukan karena tidak ada alasan. Ditutup, karena bila tidak ada kapal, dan kalau ada kapal pasti dibuka kembali.
“Hal yang lain juga, kalau tidak ditutup fasilitas didalam ruang tunggu sering hilang, dan banyak binatang masuk dan membuang kotoran,” ketusnya.
(Christ)