Ratahan, BeritaManado.com – Soal PIN emas untuk para anggota dewan yang dianggap tidak perlu dan hanya membuang uang rakyat, padahal Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) masih masuk kategori miskin, mendapat tanggapan dari salah satu anggota DPRD Mitra Artly Kountur.
Menurutnya, masalah PIN emas sebagai suatu pemborosan yang diumbar ke media oleh dua orang mantan legislator PDIP, yang saat ini merupakan anggota dewan terpilih dari Partai Nasdem, bukanlah hal yang patut dipermasalahkan.
Dia bahkan mengkritisi bahwa jika memang mau mengatasnamakan kepentingan rakyat, maka niatnya harus tulus dan murni, disertai dengan tindakan nyata.
“Kalau niatnya tulus dan murni untuk kepentingan rakyat, maka bukan hanya menolak PIN emas saja, namun harus disertai juga dengan mengembalikan PIN emas yang pernah diterima. Itu baru hebat!” tandasnya.
Ditambahkannya, kalau seperti ini maka itu hanya pencitraan belaka yang mengatasnamakan kepentingan rakyat. Dikatakannya, jika mereka bicara mengutamakan kepentingan rakyat, apakah Pemkab Mitra yang dipimpin Sumendap tidak mengutamakan kepentingan rakyat?
Dijelaskannya, dirinya selama delapan bulan sudah merasakan bagaimana berjuang untuk rakyat karena merupakan anggota Banggar. Di dewan sebelum masuk Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) eksekutif, semua sudah lewat proses renja dan renstra. Begitu juga dengan e-planning, sudah ada dalam format, baik format KUA dan format PPAS.
“Kita semua tidak sempurna dan memiliki kekurangan. Jadi tidak usah sok pahlawan dan suci. Kalau teman kita ini bicara kepentingan rakyat, nanti kami perlihatkan di dewan, seperti apa itu memperjuangkan kepentingan rakyat,” tukasnya.
Adapun terkait masalah kemiskinan di Kabupaten Mitra sesuai data BPS yang disinggung dua legislator Nasdem tersebut, menurutnya sangat keliru. Apalagi dia meyakini dua oknum calon legislator tersebut tak memegang data akurat.
“Ini kan data lama. Sementara kami secara kelembagaan sudah pernah membahas ini dan juga sudah dijelaskan eksekutif, bahwa data kemiskinan sangat jauh berbeda dengan apa yang dipaparkan BPS lalu,” jelas Ketua PAC PDIP Belang ini.
(JenlyWenur)