Manado – Ketua DPR RI Marzuki Alie meminta agar semua elemen masyarakat jangan mengadukan dua lembaga yang saat ini menjadi kotroversi yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Kepolisian (Polri). Hal tersebut dikatakannya usai melakukan Pembukaan Kongres GMKI XXXIII di Auditorium Unsrat Manado, Senin (08/10/2012).
“Tolong jangan dihadap-hadapkan yah, oleh karenanya kita tidak oleh membela satu sisi tanpa melihat sisi yang lain, semuanya harus diperkuat. Kalau kita hanya satu lembaga saja, itu tidak akan menyelesaikan masalah,” ujar Alie.
Saat ditanya para wartawan, apakah ada tarik menarik dari kedua lembaga tersebut, ia menuturkan tidak ada yang namanya tarik menarik, cuma media saja yang membuat hal itu jadi tarik menarik, dikriminalisasi, katanya.
Seperti diketahui, kisruh masih mewarnai hubungan antara KPK dan Polri. Awalnya mengenai sengketa kewenangan untuk menangani kasus dugaan korupsi di proyek pengadaan alat driving simulator di Korlantas Polri. Dilanjutkan dengan masalah rotasi penyidik Polri di KPK dan pengangkatan penyidik sebagai pegawai tetap di lembaga antikorupsi tersebut tanpa izin Kapolri.
Puncak kekisruhan ini terjadi pada Jumat (05/10) lalu, ketika tujuh personil yang terdiri dari penyidik Polda Bengkulu dan Polda Metro Jaya mendatangi gedung KPK di Kuningan, Jakarta Selatan. (jrp)
Manado – Ketua DPR RI Marzuki Alie meminta agar semua elemen masyarakat jangan mengadukan dua lembaga yang saat ini menjadi kotroversi yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Kepolisian (Polri). Hal tersebut dikatakannya usai melakukan Pembukaan Kongres GMKI XXXIII di Auditorium Unsrat Manado, Senin (08/10/2012).
“Tolong jangan dihadap-hadapkan yah, oleh karenanya kita tidak oleh membela satu sisi tanpa melihat sisi yang lain, semuanya harus diperkuat. Kalau kita hanya satu lembaga saja, itu tidak akan menyelesaikan masalah,” ujar Alie.
Saat ditanya para wartawan, apakah ada tarik menarik dari kedua lembaga tersebut, ia menuturkan tidak ada yang namanya tarik menarik, cuma media saja yang membuat hal itu jadi tarik menarik, dikriminalisasi, katanya.
Seperti diketahui, kisruh masih mewarnai hubungan antara KPK dan Polri. Awalnya mengenai sengketa kewenangan untuk menangani kasus dugaan korupsi di proyek pengadaan alat driving simulator di Korlantas Polri. Dilanjutkan dengan masalah rotasi penyidik Polri di KPK dan pengangkatan penyidik sebagai pegawai tetap di lembaga antikorupsi tersebut tanpa izin Kapolri.
Puncak kekisruhan ini terjadi pada Jumat (05/10) lalu, ketika tujuh personil yang terdiri dari penyidik Polda Bengkulu dan Polda Metro Jaya mendatangi gedung KPK di Kuningan, Jakarta Selatan. (jrp)