BITUNG—Pihak Polres Bitung diminta untuk lebih intens melakukan patroli agar angka criminal di Kota Bitung bisa ditekan. Pasalnya, sejumlah wilayah di Kota Bitung dianggap rawan dengan tindak kejahatan, seperti di wilayah Madidir yang dianggap rawan penikaman dan panah wayer.
Dan hal ini menjadi keluhan masyarakat dan meminta pihak Polres Bitung untuk focus melakukan patroli diwilayah tersebut. “Perkelahian menggunakan senjata tajam seperti pisau, parang dan panah wayer kerap kali terjadi di wilayah Madidir dan pelakunya adalah para anak muda,” kata salah satu warga Madidir, Erents Ulaen.
Menurut Ulaen, lokasi yang kerap menjadi tempat perkelahian menggunakan senjata tajam adalah belakang kompleks Kodim 1310 Kecamatan Madidir. Dimana dilokasi tersebut sudah beberapa kali jatuh korban akibat penikaman dan panah wayer.
“Saya perhatikan para kaum muda di compleks tersebut sebagian besar besar memiliki atau menggunakan senjata peredam suara, bahkan ada kalangan anak sekolah juga memiliki senjata tersebut,” katanya.
Bahkan ia mengaku, kuat dugaan dilokasi tersebut ada pabrik pembuat panah wayer. Mengingat sejumlah kalangan muda, terutama yang tergabung dalam geng motor kerap kali menggunakan senjata tersebut untuk menakuti warga.
Sementara itu, Kapolres Bitung, AKBP Satake Bayu SIK berjanji akan menindaklanjuti laporan tersebut. “Saya akan berupaya agar ada pos-pos pengaman di lokasi-lokasi yang rawan criminal, seperti diwilayah Madidir yang dianggap rawan,” katanya.(en)
BITUNG—Pihak Polres Bitung diminta untuk lebih intens melakukan patroli agar angka criminal di Kota Bitung bisa ditekan. Pasalnya, sejumlah wilayah di Kota Bitung dianggap rawan dengan tindak kejahatan, seperti di wilayah Madidir yang dianggap rawan penikaman dan panah wayer.
Dan hal ini menjadi keluhan masyarakat dan meminta pihak Polres Bitung untuk focus melakukan patroli diwilayah tersebut. “Perkelahian menggunakan senjata tajam seperti pisau, parang dan panah wayer kerap kali terjadi di wilayah Madidir dan pelakunya adalah para anak muda,” kata salah satu warga Madidir, Erents Ulaen.
Menurut Ulaen, lokasi yang kerap menjadi tempat perkelahian menggunakan senjata tajam adalah belakang kompleks Kodim 1310 Kecamatan Madidir. Dimana dilokasi tersebut sudah beberapa kali jatuh korban akibat penikaman dan panah wayer.
“Saya perhatikan para kaum muda di compleks tersebut sebagian besar besar memiliki atau menggunakan senjata peredam suara, bahkan ada kalangan anak sekolah juga memiliki senjata tersebut,” katanya.
Bahkan ia mengaku, kuat dugaan dilokasi tersebut ada pabrik pembuat panah wayer. Mengingat sejumlah kalangan muda, terutama yang tergabung dalam geng motor kerap kali menggunakan senjata tersebut untuk menakuti warga.
Sementara itu, Kapolres Bitung, AKBP Satake Bayu SIK berjanji akan menindaklanjuti laporan tersebut. “Saya akan berupaya agar ada pos-pos pengaman di lokasi-lokasi yang rawan criminal, seperti diwilayah Madidir yang dianggap rawan,” katanya.(en)