Bitung – Warga Kelurahan Kakenturan Dua Lingkungan Satu RT 04 Kecamatan Maesa, Senin (19/1/2015) pagi dikagetkan dengan suara gemuruh diantara derai hujan. Sejumlah warga yang penasaran dengan suara gemuruh itu langsung keluar rumah mencari tahu.
Dan ternyata suara itu bersumber dari ambruknya tanggul rumah Keluraga Silpana Otolia menimpa dinding rumah Keluarga Ajis Toi.
“Kejadiannya sekitar pukul 10.15 Wita saat hujan, tiba-tiba ada suara bergemuruh dan rumah bergetar layaknya gempa,” kata Silpana.
Awalnya Silpana menyangka jika itu gempa, tapi ketika dia keluar rumah betapa kagetnya melihat bagian belakang rumahnya sudah menggantung. Dan tanah yang selama ini ditanggul mengguankan karung plastik berisi tanah sudah menimpa rumah tetangganya di bagian bawah.
“Tetangga saya juga terlihat sudah ada di halaman karena kaget dengan suara ambruknya tanggul rumah saya. Mereka berteriak bilang longsor awas longsir,” katanya.
Ibu muda ini kemudian langsung meminta anak-anaknya untuk keluar rumah takut jika lantai rumah ikut ambruk karena posisnya sudah menggantung. “Ini kejadian yang ketigakalinya, karena tahun lalu saat hujan seperti ini tanggul rumah saya juga longsor menimpa tetangga,” katanya.
Kendati tak jatuh korban jiwa, namun BPBD Pemkot Bitung langsung meminta dua kepala keluarga itu mengungsi untuk sementara untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan. Dan pihak BPBD langsung melakukan antisipasi awal dengan menutup terpal permukaan tanah yang longsor untuk menjaga jangan sampai terjadi longsoran susulan.
“Kita hanya melakukan antisipasi awal, selanjutnya kita akan laporkan ke Walikota untuk menunggu petunjuk selanjutnya,” kata Kepala BPBD Pemkot Bitung, Adry Supit.(abinenobm)
Bitung – Warga Kelurahan Kakenturan Dua Lingkungan Satu RT 04 Kecamatan Maesa, Senin (19/1/2015) pagi dikagetkan dengan suara gemuruh diantara derai hujan. Sejumlah warga yang penasaran dengan suara gemuruh itu langsung keluar rumah mencari tahu.
Dan ternyata suara itu bersumber dari ambruknya tanggul rumah Keluraga Silpana Otolia menimpa dinding rumah Keluarga Ajis Toi.
“Kejadiannya sekitar pukul 10.15 Wita saat hujan, tiba-tiba ada suara bergemuruh dan rumah bergetar layaknya gempa,” kata Silpana.
Awalnya Silpana menyangka jika itu gempa, tapi ketika dia keluar rumah betapa kagetnya melihat bagian belakang rumahnya sudah menggantung. Dan tanah yang selama ini ditanggul mengguankan karung plastik berisi tanah sudah menimpa rumah tetangganya di bagian bawah.
“Tetangga saya juga terlihat sudah ada di halaman karena kaget dengan suara ambruknya tanggul rumah saya. Mereka berteriak bilang longsor awas longsir,” katanya.
Ibu muda ini kemudian langsung meminta anak-anaknya untuk keluar rumah takut jika lantai rumah ikut ambruk karena posisnya sudah menggantung. “Ini kejadian yang ketigakalinya, karena tahun lalu saat hujan seperti ini tanggul rumah saya juga longsor menimpa tetangga,” katanya.
Kendati tak jatuh korban jiwa, namun BPBD Pemkot Bitung langsung meminta dua kepala keluarga itu mengungsi untuk sementara untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan. Dan pihak BPBD langsung melakukan antisipasi awal dengan menutup terpal permukaan tanah yang longsor untuk menjaga jangan sampai terjadi longsoran susulan.
“Kita hanya melakukan antisipasi awal, selanjutnya kita akan laporkan ke Walikota untuk menunggu petunjuk selanjutnya,” kata Kepala BPBD Pemkot Bitung, Adry Supit.(abinenobm)