BITUNG—Curah hujan yang beberapa hari ini melanda wilayah Kota Bitung bukan hanya menyebabkan genangan air tapi juga longsor. Buktinya, warga kompleks Perum Adelweys Girian Permaian (Giper), Kamis (15/9) sekitar pukul 7.10 Wita dikejutkan dengan ambruknya tanah yang mengancam 3 buah rumah.
Menurut penuturan warga, 3 rumah yang terancam longsor ada di kompleks Block C No 40 RT 08. Dimana tanah yang ada disamping ketiga rumah tersebut terancam ambruk bersama longsoran tanah yang dalamnya hingga mencapai 8 meter itu.
“Longsor tanah pertama sempat terjadi tanggal 25 Agustus lalu, saat kami sedang tidur pulas, tapi tidak terjadi seperti saat ini yang ambruk sekaligus tapi sedikit demi sedikit,” kata salah satu warga, Jemmy Turang.
“Rabu (14/9) lalu kembali terjadi longsor tapi itu juga masih longsoran kecil,” tambah warga lain Grace Pakasi yang rumahnya kini terancam terbawa longsor.
Kedua warga ini sendiri menduga, penyebab terjadinya longsoran karena didekat lokasi longsor ada pipa PDAM yang bocor sehingga mengikis tanah. Ditambah lagi dalam beberapa hari ini menurut keduanya, curah hujan mengguyur wilayah tersebut sehingga mempercepat proses pengikisan tanah.
“Sebenarnya kami sudah melaporkan soal kebocoran pipa PDAM tersebut ke kepala lingkungan hingga ke Lurah namun sampai saat ini belum ditanggapi. Terbukti dengan pipa PDAM yang hingga saat masih tetap dibiarkan bocor dan mengikis tanah hingga longsor.
Sementara itu, Pihak Badan Penangulangan Bencana Bitung yang mendapatkan laporan tersebut langsung menuju lokasi bencana. “Saat ada laporan kami langsung datang dan melihat kondisi sebenarnya sehingga kami menyarankan kepada 3 rumah yang kini terancam longsor agar mengungsi untuk sementara,” kata Sekretaris Badan Penangulangan Bencana Jo Ransalele.(en)
BITUNG—Curah hujan yang beberapa hari ini melanda wilayah Kota Bitung bukan hanya menyebabkan genangan air tapi juga longsor. Buktinya, warga kompleks Perum Adelweys Girian Permaian (Giper), Kamis (15/9) sekitar pukul 7.10 Wita dikejutkan dengan ambruknya tanah yang mengancam 3 buah rumah.
Menurut penuturan warga, 3 rumah yang terancam longsor ada di kompleks Block C No 40 RT 08. Dimana tanah yang ada disamping ketiga rumah tersebut terancam ambruk bersama longsoran tanah yang dalamnya hingga mencapai 8 meter itu.
“Longsor tanah pertama sempat terjadi tanggal 25 Agustus lalu, saat kami sedang tidur pulas, tapi tidak terjadi seperti saat ini yang ambruk sekaligus tapi sedikit demi sedikit,” kata salah satu warga, Jemmy Turang.
“Rabu (14/9) lalu kembali terjadi longsor tapi itu juga masih longsoran kecil,” tambah warga lain Grace Pakasi yang rumahnya kini terancam terbawa longsor.
Kedua warga ini sendiri menduga, penyebab terjadinya longsoran karena didekat lokasi longsor ada pipa PDAM yang bocor sehingga mengikis tanah. Ditambah lagi dalam beberapa hari ini menurut keduanya, curah hujan mengguyur wilayah tersebut sehingga mempercepat proses pengikisan tanah.
“Sebenarnya kami sudah melaporkan soal kebocoran pipa PDAM tersebut ke kepala lingkungan hingga ke Lurah namun sampai saat ini belum ditanggapi. Terbukti dengan pipa PDAM yang hingga saat masih tetap dibiarkan bocor dan mengikis tanah hingga longsor.
Sementara itu, Pihak Badan Penangulangan Bencana Bitung yang mendapatkan laporan tersebut langsung menuju lokasi bencana. “Saat ada laporan kami langsung datang dan melihat kondisi sebenarnya sehingga kami menyarankan kepada 3 rumah yang kini terancam longsor agar mengungsi untuk sementara,” kata Sekretaris Badan Penangulangan Bencana Jo Ransalele.(en)