Bitung—Satu persatu peserta kegiatan riskmapping atau pemetaan untuk Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) di Kelurahan Mawali Kecamatan Lembeh Utara beberapa waktu lalu angkat bicara soal dana kegiatan. Mereka pada umumnya tidak menyangkal apa yang disampaikan Reinhard Mangaaronda soal permintaan panitia untuk menandatangani absen hingga acara selesai, kendati hanya ikut beberapa hari.
“Memang betul, sebagian besar peserta hanya ikut beberapa hari seperti yang dikatakan Mangaaronda, tapi tetap diminta menandatangani absen lima hari sesuai dengan pelaksanaan kegiatan,” kata salah satu peserta yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Menurutnya, masalah pembagian uang pengganti transpor dan makan selama mengikuti kegiatan sudah disepakati diberikan tiga hari kapada tiap peserta. Kendati para peserta hanya ikut satu atau dua hari, tapi tetap dihitung tiga hari asalkan mau menandatangani absen selama lima hari.
“Ini sempat menjadi perdebatan, karena panitia berkeinginan menyamaratakan pembagian uang honor dengan para peserta yang hanya ikut satu atau dua hari kegiatan. Juga masalah sisa uang honor yakni 2 hari karena hampir semua peserta menandatangani sampai lima hari kegiatan,” katanya.
Akhirnya dalam pertemuan tersebut, panitia dan para peserta kegiatan sepakat agar dana sisa, yakni dua hari kegiatan dimasukkan ke kas Sibat Kelurahan Mawali. “Jadi semua peserta tetap menerima honor sebesar Rp350 ribu kendati hanya ikut satu atau dua hari kegiatan,” katanya.
Sementara itu, Koordinator kegiatan, Angraini Mewengkang menjelaskan, dana pengganti kepada para peserta selama mengikuti kegiatan diberikan sesuai dengan kehadiran peserta. Dan itu disaksikan Ketua Sibat Kelurahan Mawali serta panitia lainnya serta Pala dan RT.
“Dana yang kami keluarkan sesuai dengan peserta yang hadir dan jumlah hari mereka hadir. Jadi tidak benar jika dananya di mark up karena sebelum menggelar kegiatan semuanya sudah diplot,” kata Mewengkang.(enk)
Bitung—Satu persatu peserta kegiatan riskmapping atau pemetaan untuk Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) di Kelurahan Mawali Kecamatan Lembeh Utara beberapa waktu lalu angkat bicara soal dana kegiatan. Mereka pada umumnya tidak menyangkal apa yang disampaikan Reinhard Mangaaronda soal permintaan panitia untuk menandatangani absen hingga acara selesai, kendati hanya ikut beberapa hari.
“Memang betul, sebagian besar peserta hanya ikut beberapa hari seperti yang dikatakan Mangaaronda, tapi tetap diminta menandatangani absen lima hari sesuai dengan pelaksanaan kegiatan,” kata salah satu peserta yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Menurutnya, masalah pembagian uang pengganti transpor dan makan selama mengikuti kegiatan sudah disepakati diberikan tiga hari kapada tiap peserta. Kendati para peserta hanya ikut satu atau dua hari, tapi tetap dihitung tiga hari asalkan mau menandatangani absen selama lima hari.
“Ini sempat menjadi perdebatan, karena panitia berkeinginan menyamaratakan pembagian uang honor dengan para peserta yang hanya ikut satu atau dua hari kegiatan. Juga masalah sisa uang honor yakni 2 hari karena hampir semua peserta menandatangani sampai lima hari kegiatan,” katanya.
Akhirnya dalam pertemuan tersebut, panitia dan para peserta kegiatan sepakat agar dana sisa, yakni dua hari kegiatan dimasukkan ke kas Sibat Kelurahan Mawali. “Jadi semua peserta tetap menerima honor sebesar Rp350 ribu kendati hanya ikut satu atau dua hari kegiatan,” katanya.
Sementara itu, Koordinator kegiatan, Angraini Mewengkang menjelaskan, dana pengganti kepada para peserta selama mengikuti kegiatan diberikan sesuai dengan kehadiran peserta. Dan itu disaksikan Ketua Sibat Kelurahan Mawali serta panitia lainnya serta Pala dan RT.
“Dana yang kami keluarkan sesuai dengan peserta yang hadir dan jumlah hari mereka hadir. Jadi tidak benar jika dananya di mark up karena sebelum menggelar kegiatan semuanya sudah diplot,” kata Mewengkang.(enk)