Bitung – Yunita terlihat kebingungan menyaksikan lapak dan kios-kios kosong di Pasar Pinasungkulan Sagerat, Jumat (30/8) pagi. Ia tidak menyangka jika pagi itu ratusan pedagang melakukan aksi dengan menggelar dagangan di ruas jalan pintu kota Kelurahan Sagerat Kecamatan Matuari.
“Bagaimana ini, kemana para pedagang,” kata Yunita.
Yunita mengaku, setiap hari Jumat, usai mengikuti apel pagi dan kerja bakti, dirinya selalu menyempatkan untuk berbelanja kebutuhan dapur. Mulai dari sayur, ikan dan bumbu-bumbu dapur.
Tapi pagi itu, ia pulang tak membawa belanjaan apa-apa, mengingat 700an pedagang yang sehari-hari berjualan di Pasar Sagerat tak menggelar dagangan karena melakukan aksi di pintu kota.
Tak hanya Yunita, tapi ribuan PNS jajaran Pemkot mengaku kaget mendapati pasar sangat sepi tanpa ada pedagang. Kalaupun ada pedagang, itu hanya beberapa orang saja, itupun hanya menjual bumbu-bumbu dapur dalam jumlah kecil.
“Kami tidak tahu kalau hari ini pedagang akan menggelar dagangan di pintu kota dan tidak berjualan di pasar,” kata Asisten I, Fabian Kaloh.
Bahkan menurut Kaloh, pihaknya tak mendapat informasi jika ratusan pedagang Sagerat tidak akan berjualan seperti hari-hari biasanya. “Kami akan menindaklanjuti apa yang menjadi keluhan para pedagang dan mencari solusinya,” katanya. (abinenobm)
Bitung – Yunita terlihat kebingungan menyaksikan lapak dan kios-kios kosong di Pasar Pinasungkulan Sagerat, Jumat (30/8) pagi. Ia tidak menyangka jika pagi itu ratusan pedagang melakukan aksi dengan menggelar dagangan di ruas jalan pintu kota Kelurahan Sagerat Kecamatan Matuari.
“Bagaimana ini, kemana para pedagang,” kata Yunita.
Yunita mengaku, setiap hari Jumat, usai mengikuti apel pagi dan kerja bakti, dirinya selalu menyempatkan untuk berbelanja kebutuhan dapur. Mulai dari sayur, ikan dan bumbu-bumbu dapur.
Tapi pagi itu, ia pulang tak membawa belanjaan apa-apa, mengingat 700an pedagang yang sehari-hari berjualan di Pasar Sagerat tak menggelar dagangan karena melakukan aksi di pintu kota.
Tak hanya Yunita, tapi ribuan PNS jajaran Pemkot mengaku kaget mendapati pasar sangat sepi tanpa ada pedagang. Kalaupun ada pedagang, itu hanya beberapa orang saja, itupun hanya menjual bumbu-bumbu dapur dalam jumlah kecil.
“Kami tidak tahu kalau hari ini pedagang akan menggelar dagangan di pintu kota dan tidak berjualan di pasar,” kata Asisten I, Fabian Kaloh.
Bahkan menurut Kaloh, pihaknya tak mendapat informasi jika ratusan pedagang Sagerat tidak akan berjualan seperti hari-hari biasanya. “Kami akan menindaklanjuti apa yang menjadi keluhan para pedagang dan mencari solusinya,” katanya. (abinenobm)