Tombatu – Kemacetan yang kerap berujung pada cekcok baik pengunjung dan pengguna jalan seakan menjadi santapan pembuka saat aktivitas sedang berlangsung di seputaran Pasar Inpres Betelen, Tombatu, Minahasa Tenggara (Mitra).
Mengapa tidak, saat aktivitas pasar mulai berlangsung dan dipadati pengunjung dan ratusan kendaraan roda dua yang merupakan jasa ojek, aktivitas jalan utama di kompleks pasar ini pun bakal lumpuh mulai dari pukul 07.00 hingga pukul 11.00 wita.
Tumpukan kendaraan baik dari arah pusat kota Tombatu begitu juga dari arah Silian Raya harus antrian berjam-jam dikarenakan pakir yang tidak beraturan, apalagi baik jalur kiri dan kanan jalan terlihat tumpukan kendaraan roda empat baik pengangkut barang maupun kendaraan angkutan dari wilayah Touluaan Selatan. Lebih parah lagi karena kondisi ini tak sedikit yang terlibat cecok yang nyaris berujung pada kontak fisik.
Meski telah dibantu aparat kepolisian dari Polsek Tombatu untuk membantu mengatasi kemacetan, namun sejumlah pengguna jalan menuding kinerja instansi teknis terkait yakni Dinas Perhubungan Mitra kurang jelas alias (KJ). “Coba lia kwa ini personil Dishub, yang dorang pentingkan tagi itu retribusi, biar so macet dorang malah ba uni. Kalo seperti ini kinerja dari perhubungan, sebaiknya kepala dinasnya diganti saja karna tidak optimal dalam pelaksanaan tugas dilapangan,” tegas Kiki Tumigolung warga Silian.(dul)
Tombatu – Kemacetan yang kerap berujung pada cekcok baik pengunjung dan pengguna jalan seakan menjadi santapan pembuka saat aktivitas sedang berlangsung di seputaran Pasar Inpres Betelen, Tombatu, Minahasa Tenggara (Mitra).
Mengapa tidak, saat aktivitas pasar mulai berlangsung dan dipadati pengunjung dan ratusan kendaraan roda dua yang merupakan jasa ojek, aktivitas jalan utama di kompleks pasar ini pun bakal lumpuh mulai dari pukul 07.00 hingga pukul 11.00 wita.
Tumpukan kendaraan baik dari arah pusat kota Tombatu begitu juga dari arah Silian Raya harus antrian berjam-jam dikarenakan pakir yang tidak beraturan, apalagi baik jalur kiri dan kanan jalan terlihat tumpukan kendaraan roda empat baik pengangkut barang maupun kendaraan angkutan dari wilayah Touluaan Selatan. Lebih parah lagi karena kondisi ini tak sedikit yang terlibat cecok yang nyaris berujung pada kontak fisik.
Meski telah dibantu aparat kepolisian dari Polsek Tombatu untuk membantu mengatasi kemacetan, namun sejumlah pengguna jalan menuding kinerja instansi teknis terkait yakni Dinas Perhubungan Mitra kurang jelas alias (KJ). “Coba lia kwa ini personil Dishub, yang dorang pentingkan tagi itu retribusi, biar so macet dorang malah ba uni. Kalo seperti ini kinerja dari perhubungan, sebaiknya kepala dinasnya diganti saja karna tidak optimal dalam pelaksanaan tugas dilapangan,” tegas Kiki Tumigolung warga Silian.(dul)