Tomohon – Situasi dan kondisi di Kelurahan Tumatangtang I Kecamatan Tomohon Selatan, Kota Tomohon hingga Kamis (09/01/2014) malam masih dalam kondisi mencekam. Hal tersebut tak lepas dari serentetan kejadian yang terjadi sejak 2 Januari 2014 lalu dimana diawali dengan peristiwa kecelakaan lalu lintas (lakalantas) hingga pertikaian warga dengan kelompok orang yang tak dikenal.
Dari pantuan beritamanado.com, warga di kelurahan tersebut khususnya mereka yang tinggal di pesisir jalur jalan utama nampak berjaga-jaga dan mempersenjatai diri mereka dengan sejumlah barang tajam seperti besi, parang hingga tombak. “Ya, memang sengaja kami bawa untuk berjaga-jaga dan melindungi diri kami,” ungkap sejumlah warga.
Sementara itu, Lurah Tumatangtang I Alex Telah SP saat ditemui mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini memang menyiagakan aparat linmas. “Namun secara umum kondisi di sini masih terkendali, kalau ada konsentrasi massa, itu sebagai wujud spontanitas saja. Yang disiagakan aparat linmas yang dibantu petugas kepolisian serta aparat TNI,” terangnya.
Seperti diketahui, peristiwa ini berawal ketika sekelompok warga yang hendak mengunjungi lokasi kecelakaan lalu lintas pada Kamis (02/01/2014) di kelurahan tersebut. Diduga sering membuat keributan saat berkunjung seperti berteriak dan membunyikan suara sepeda motor dengan keras warga sekitar menjadi terusik dan menegur tindakan mereka. Sayangnya, teguran ini dibalas dengan tindakan yang justru membuat warga semakin marah.
Puncaknya pada Sabtu (04/01/2014) saat terjadi pertikaian tiba-tiba sepeda motor dari kelompok ini hangus terbakar. Sejak saat itu kondisi di Kelurahan Tumatangtang I tak menentu akibat banyaknya isu yang beredar soal serangan balasan dari kelompok warga ini. Warga pun mulai terlihat berjaga-jaga bersama aparat kepolisian dan TNI.
Ironisnya, meski telah dijaga oleh aparat keamanan, kericuhan susulan masih saja terjadi. Seperti pada Rabu (08/01/2014) malam sekitar pukul 23.45 Wita dimana rumah milik anggota polisi Jemmy Pemba dirusak sekelompok warga. Pengrusakan ini disinyalir rentetan dari kejadian-kejadian sebelumnya.