Manado – Wakil Wali (Wawali) Kota Manado Harley Mangindaan mengunjungi rumah korban bencana tanah longsor di Kelurahan Dendengan Luar lingkungan II Kecamatan Paldua, sekaligus memantau jalannya pembersihan sisa-sisa lumpur pasca bencana 11 Januari 2015 lalu.
Kepada Wawali Mangindaan, Ny Suhardi Rompas yang merupakan korban tanah longsor mengaku, hingga saat ini belum mendapatkan perhatian dari pemerintah.
“Sudah banyak pihak kami laporkan untuk mendapatkan bantuan. Dari Dinas Sosial sampai ke bagian pemerintah lain. Namun hasilnya hanya saling melempar batu,” curhat Ny. Suhardi Rompas didepan Wawali Mangindaan.
Dituturkannya, sejak terjadinya bencana tidak ada penanganan dalam bentuk perhatian dari pemerintah atas keluhan yang disampaikan warga setempat.
“Untung ada bantuan dari Koramel yang bersedia melihat kesusahan kami. Kalau mengandalkan tenaga kami, sisa-sisa lumpur yang bau ini pasti selesainya tahun depan diangkat,” tutur ibu rumah tangga ini.
Mendengar keluh kesah warga, Wawali Mangindaan sempat tercengang dan mengaku perihatian atas kondisi yang dialami warga tersebut.
“Saya sangat berharap semoga ada bantuan-bantuan yang diberikan kepada korban dari pemerintah. Karena korban kehilangan tempat mereka tinggal, dan aktifitas mereka terganggu,” kata Wawali Mangindaan.
Melihat rasa simpati itu, Didi Suhardi mengucapkan rasa terima kasihnya kepada wawali.
“Makasih Bang Ai (sapaan akrab Wawali) sudah turun langsung kesini. Saya sebagai korban, tentunya kagum dengan sikap seorang pemimpin yang demikian,” ucap Suhardi. (leriandokambey)
Manado – Wakil Wali (Wawali) Kota Manado Harley Mangindaan mengunjungi rumah korban bencana tanah longsor di Kelurahan Dendengan Luar lingkungan II Kecamatan Paldua, sekaligus memantau jalannya pembersihan sisa-sisa lumpur pasca bencana 11 Januari 2015 lalu.
Kepada Wawali Mangindaan, Ny Suhardi Rompas yang merupakan korban tanah longsor mengaku, hingga saat ini belum mendapatkan perhatian dari pemerintah.
“Sudah banyak pihak kami laporkan untuk mendapatkan bantuan. Dari Dinas Sosial sampai ke bagian pemerintah lain. Namun hasilnya hanya saling melempar batu,” curhat Ny. Suhardi Rompas didepan Wawali Mangindaan.
Dituturkannya, sejak terjadinya bencana tidak ada penanganan dalam bentuk perhatian dari pemerintah atas keluhan yang disampaikan warga setempat.
“Untung ada bantuan dari Koramel yang bersedia melihat kesusahan kami. Kalau mengandalkan tenaga kami, sisa-sisa lumpur yang bau ini pasti selesainya tahun depan diangkat,” tutur ibu rumah tangga ini.
Mendengar keluh kesah warga, Wawali Mangindaan sempat tercengang dan mengaku perihatian atas kondisi yang dialami warga tersebut.
“Saya sangat berharap semoga ada bantuan-bantuan yang diberikan kepada korban dari pemerintah. Karena korban kehilangan tempat mereka tinggal, dan aktifitas mereka terganggu,” kata Wawali Mangindaan.
Melihat rasa simpati itu, Didi Suhardi mengucapkan rasa terima kasihnya kepada wawali.
“Makasih Bang Ai (sapaan akrab Wawali) sudah turun langsung kesini. Saya sebagai korban, tentunya kagum dengan sikap seorang pemimpin yang demikian,” ucap Suhardi. (leriandokambey)