MANADO – Warga Kota Manado dan sekitarnya akhir-akhir ini resah. Belum hilang keberatan kebijakan Jalur Satu Arah (JSA), warga kembali diresahkan dengan hilangnya BBM terutama jenis premium.
“Pemerintah tidak peka, menjelang Natal dan Tahun Baru bensin sulit didapatkan, apalagi jarak tempuh kendaraan bertambah akibat JSA pemakaian bahan bakar bertambah,” keluh Dimas Suryo, warga Maasing.
Kelangkaan BBM jenis premium juga ditanggapi anggota Deprov Sulut, Teddy Kumaat. Menurutnya, kelangkaan premium disebabkan pihak Pertamina berencana mengalihkan pemakaian BBM jenis Pertamax.
“Ini dimaksudkan agar konsumen secara bertahap menggunakan BBM non subsidi yaitu Pertamax. Masalahnya harga Pertamax dua kali lipat dari harga premium. Ini akan berakibat negatif bagi masyarakat,” ujarnya kepada beritamanado, Kamis (02/12).
Lanjut Kumaat, jika ini dilakukan maka akan terjadi peningkatan biaya transportasi dan harga kebutuhan pokok. Demikian masyarakat sendiri yang akan menaggung kenaikkan harga BBM.”
“Justru pencabutan subsidi akan menambah biaya belanja masyarakat,” tuturnya.
Oleh karena itu menurut Kumaat, langkah tepat yang harus dilakukan pemerintah, pelepasan BBM bersubsidi harus dilakukan secara bertahap. (JRY)
MANADO – Warga Kota Manado dan sekitarnya akhir-akhir ini resah. Belum hilang keberatan kebijakan Jalur Satu Arah (JSA), warga kembali diresahkan dengan hilangnya BBM terutama jenis premium.
“Pemerintah tidak peka, menjelang Natal dan Tahun Baru bensin sulit didapatkan, apalagi jarak tempuh kendaraan bertambah akibat JSA pemakaian bahan bakar bertambah,” keluh Dimas Suryo, warga Maasing.
Kelangkaan BBM jenis premium juga ditanggapi anggota Deprov Sulut, Teddy Kumaat. Menurutnya, kelangkaan premium disebabkan pihak Pertamina berencana mengalihkan pemakaian BBM jenis Pertamax.
“Ini dimaksudkan agar konsumen secara bertahap menggunakan BBM non subsidi yaitu Pertamax. Masalahnya harga Pertamax dua kali lipat dari harga premium. Ini akan berakibat negatif bagi masyarakat,” ujarnya kepada beritamanado, Kamis (02/12).
Lanjut Kumaat, jika ini dilakukan maka akan terjadi peningkatan biaya transportasi dan harga kebutuhan pokok. Demikian masyarakat sendiri yang akan menaggung kenaikkan harga BBM.”
“Justru pencabutan subsidi akan menambah biaya belanja masyarakat,” tuturnya.
Oleh karena itu menurut Kumaat, langkah tepat yang harus dilakukan pemerintah, pelepasan BBM bersubsidi harus dilakukan secara bertahap. (JRY)