Manado – Kegiatan eksplorasi penambangan pasir besi di Pulau Bangka, Minahasa Utara (Minut) yang mendapat izin dari Bupati Minut terus mendapat penolakan dari warga sekitar. Sementara warga menolak keberadaan kegiatan penambangan tersebut dengan alasan akan merusak lingkungan Pulau Bangka.
Menangapi hal tersebut Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Dr Djouhari Kansil menyatakan seharusnya pemerintah kabupaten/kota dapat mensosialisasi hal itu sejak awal kepada masyarakat terkait adanya rencana penambangan pasir besi di daerah tersebut. Ia meminta juga kepada masyarakat agar menyingkapi permasalahan tersebut dengan kepala dingin.
Maksud Kansil agar dijelaskan kepada masyarakat sehingga masyarakat tahu resiko dan keuntungan untuk masyarakat itu sendiri. Dimana pengelolaannya juga sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat itu sendiri sudah barang tentu tanpa menyampingkan masalah kerusakan lingkungan.
“Dengan hati yang dingin kita selesaikan, cari solusi yang terbaik, untuk dijelaskan kepada masyarakat. Itu (sosialisasi) itukan belum, saat ini baru eksplorasi nanti akan ada eksploitasi. Tetapi baginya masalah keamanan adalah yang paling penting didaerah itu untuk dijaga,” terang mantan Kadis Diknas Sulut ini. (jrp)
Manado – Kegiatan eksplorasi penambangan pasir besi di Pulau Bangka, Minahasa Utara (Minut) yang mendapat izin dari Bupati Minut terus mendapat penolakan dari warga sekitar. Sementara warga menolak keberadaan kegiatan penambangan tersebut dengan alasan akan merusak lingkungan Pulau Bangka.
Menangapi hal tersebut Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Dr Djouhari Kansil menyatakan seharusnya pemerintah kabupaten/kota dapat mensosialisasi hal itu sejak awal kepada masyarakat terkait adanya rencana penambangan pasir besi di daerah tersebut. Ia meminta juga kepada masyarakat agar menyingkapi permasalahan tersebut dengan kepala dingin.
Maksud Kansil agar dijelaskan kepada masyarakat sehingga masyarakat tahu resiko dan keuntungan untuk masyarakat itu sendiri. Dimana pengelolaannya juga sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat itu sendiri sudah barang tentu tanpa menyampingkan masalah kerusakan lingkungan.
“Dengan hati yang dingin kita selesaikan, cari solusi yang terbaik, untuk dijelaskan kepada masyarakat. Itu (sosialisasi) itukan belum, saat ini baru eksplorasi nanti akan ada eksploitasi. Tetapi baginya masalah keamanan adalah yang paling penting didaerah itu untuk dijaga,” terang mantan Kadis Diknas Sulut ini. (jrp)