Kawangkoan, BeritaManado.com — Masa Pandemi COVID-19 yang mulai merebak sejak pertengahan semester pertama tahun 2020 lalu justeru membuat Desa Kanonang Satu Kecamatan Kawangkoan Barat menjadi Desa Mandiri.
Mada sulit itu berhasil dilewati oleh pemerintah dan masyarakat Desa Kanonang Satu Kecamatan Kawangkoan Barat dengan sejumlah terobosan.
Meski di awal tahun 2021 masih diperhadapkan dengan situasi yang sama, namun desa yang dipimpin oleh Hukum Tua Luki Kasenda ini telah menorehkan sejumlah prestasi dalam konteks membangun desa.
Beberapa diantaranya yaitu pembuatan pasar desa dan bantuan untuk masyarakat dalam rangka ketahanan pangan serta pembukaan Sekolah Menengah Atas adalah indikator yang melambungkan Desa Kanonang Satu hingga menyandang status Desa Mandiri.
Hukum Tua Luki Kasenda sendiri kepada BeritaManado.com, Kamis (28/1/2021) mengakui bahwa di awal kepemimpinannya, Indeks Desa Membangun (IDM) Kanonang Satu ada pada level Desa Berkembang.
Seiring waktu berjalan, Pemerintah Desa Kanonang Satu berinisiatif untuk melakukan evaluasi terhadap indikator-indikator penigkatan status Indeks Desa Membangun tersebut.
“Setelah mengisi sejumlah kuisioner, hasil yang didapatkan sangat membanggakan, bahwa IDM Desa Kanonang Satu berhasil memenuhi semua kriteria pada level Desa Maju, bahkan lebih dari itu. Berkat dukungan seluruh jajaran terutama lapisan masyarakat, Kanonang Satu berhasil melampaui status Desa Maju dan berada pada posisi tertinggi dalam IDM dengan status Desa Mandiri,” ungkap Luki Kasenda.
Ditambahkannya, pencapaian itu adalah keberhasilan pemerintah dan juga masyarakat, dimana semuanya boleh terwujud berkat sinergitas yang baik.
Atas pencapaian tersebut, Kementerian Desa RI mendapatkan penghargaan berupa dana kinerja sebesar Rp. 280 juta.
“Kami sangat berterima kasih atas apresiasi dari Kemwndes RI ini. Tentu prestasi ini tidak hanya sampai disini akan tetapi harus terus berlanjut. Oleh karena itu saya mengharapkan seluruh jajaran pemerintahan yang ada dan juga masyarakat untuk selalu bekerja sama membangun desa,” harapnya.
(Frangki Wullur)