MANADO – Perjalanan legislator Sulut ke Belanda beberapa waktu lalu, diakui
sudah mendapat ijin Mendagri dan atas surat perintah dinas ketua DPRD Sulut. Hal ini dikatakan Ketua Komisi II Deprov Sulut, Drs Steven Kandouw kepada beritamanado, Jumat (22/04).
Perjalanan ke Belanda tersebut untuk menghadiri kegiatan Pasar Malam Indonesia (PMI) yang diadakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia
di Belanda. Dalam kunjungan tersebut, diakui Kandouw guna mempromosikan berbagai potensi yang ada di Sulut, selain dari 7 propinsi lain yang turut serta, sehingga lebih dikenal lagi di dunia internasional.
“Kami disana ikut dalam rangka mengawasi, serta memberikan masukan dan penilaian terhadap promosi yang dilakukan oleh Sulut,” ungkapnya.
Lebih jauh dijelaskan, selain menghadiri PMI, kunjungan ini juga dilaksanakan dalam rangka merapatkan tali silaturahmi dengan warga Belanda yang masih mempunyai hubungan dengan Indonesia terlebih khusus Sulut.
“Di Belanda ada sekitar 1,5 juta penduduk yang masih mempunyai hubungan dengan Sulut, sehingga memperkenalkan bumi nyiur lebih baik lagi kepada mereka akan sangat bermanfaat. Banyak peluang baru yang kami dapati disana,” tukasnya.
Kandouw menambahkan, jika ada satu persen saja dari para penduduk ini yang mau datang berkunjung ke Sulut, tentunya devisa yang dihasilkan akan sangat besar.
“Dengan kunjungan ini kita harapkan bersama bukan hanya sebagai sarana pelesir para wakil rakyat, namun juga dapat melakukan berbagai upaya guna memajukan Sulut,” pungkasnya sembari menambahkan dengan mendatangkan turis dan investor dari luar untuk dapat memanfaatkan potensi yang ada dan selama ini kurang dimanfaatkan secara optimal. (is)
MANADO – Perjalanan legislator Sulut ke Belanda beberapa waktu lalu, diakui
sudah mendapat ijin Mendagri dan atas surat perintah dinas ketua DPRD Sulut. Hal ini dikatakan Ketua Komisi II Deprov Sulut, Drs Steven Kandouw kepada beritamanado, Jumat (22/04).
Perjalanan ke Belanda tersebut untuk menghadiri kegiatan Pasar Malam Indonesia (PMI) yang diadakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia
di Belanda. Dalam kunjungan tersebut, diakui Kandouw guna mempromosikan berbagai potensi yang ada di Sulut, selain dari 7 propinsi lain yang turut serta, sehingga lebih dikenal lagi di dunia internasional.
“Kami disana ikut dalam rangka mengawasi, serta memberikan masukan dan penilaian terhadap promosi yang dilakukan oleh Sulut,” ungkapnya.
Lebih jauh dijelaskan, selain menghadiri PMI, kunjungan ini juga dilaksanakan dalam rangka merapatkan tali silaturahmi dengan warga Belanda yang masih mempunyai hubungan dengan Indonesia terlebih khusus Sulut.
“Di Belanda ada sekitar 1,5 juta penduduk yang masih mempunyai hubungan dengan Sulut, sehingga memperkenalkan bumi nyiur lebih baik lagi kepada mereka akan sangat bermanfaat. Banyak peluang baru yang kami dapati disana,” tukasnya.
Kandouw menambahkan, jika ada satu persen saja dari para penduduk ini yang mau datang berkunjung ke Sulut, tentunya devisa yang dihasilkan akan sangat besar.
“Dengan kunjungan ini kita harapkan bersama bukan hanya sebagai sarana pelesir para wakil rakyat, namun juga dapat melakukan berbagai upaya guna memajukan Sulut,” pungkasnya sembari menambahkan dengan mendatangkan turis dan investor dari luar untuk dapat memanfaatkan potensi yang ada dan selama ini kurang dimanfaatkan secara optimal. (is)