Bitung, BeritaManado.com – Ada pemandangan menarik saat DPC PDI Perjuangan Kota Bitung menggelar Doa Bersama dan Pembagian Bantuan, Rabu (28/11/2023).
Sejumlah pengurus, kader dan Caleg PDI Perjuangan yang hadir diminta berdiri di depan halaman Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Bitung dalam kondisi panas terik.
“Minta maaf kepada pengurus DPC, kader dan Caleg agar berdiri di depan menghadap Kantor DPC,” kata Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bitung, Rizal Marcos Lumombo.
“Yang boleh duduk di dalam tenda hanya tamu undangan, yakni tokoh agama dan penerima bantuan. Selain itu, silakan keluar dan berdiri di jalan menghadap kantor,” sambungnya.
Rizal menjelaskan, tindakan itu dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada para tamu undangan dan memposisikan pengurus, kader dan Caleg PDI Perjuangan adalah pelayan rakyat tanpa membedakan.
“Ini kesannya disetrap atau dihukum, tapi rekan-rekan harus paham bahwa PDI Perjuangan sangat menghormati rakyat yang menjadi bagian dari perjuangan partai,” katanya.
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Bitung, Aldo Nova Ratungalo menambahkan, kendati terkesan dihukum, namun tindakan itu sebagai bentuk tolok ukur apakah pengurus, kader dan para Caleg rajin turun menemui masyarakat.
“Kalau tidak tahan berdiri dan berjemur, itu tandanya jarang turun lapangan,” kata Aldo.
Sebagai pengurus dan kader PDI Perjuangan, kata Aldo, diwajibkan untuk rutin menemui masyarakat setiap saat. Bukan hanya disaat ada momentum Pemilu, tapi harus setiap saat agar masyarakat betul-betul merasakan kehadiran kader PDI Perjuangan.
“Bagaimana kita mau memperjuangkan keinginan masyarakat kalau jarang turun lapangan. Jadi kader PDI Perjuangan itu harus aktif di lapangan, jangan nanti moment pemilu baru terlihat di lapangan,” katanya.
Sementara itu, kegiatan Doa Bersama dan Pembagian Bantuan digelar DPC PDI Perjuangan Kota Bitung untuk mengawali rangkaian tahapan kampanye Pemilu 2024.
(abinenobm)