Minut, BeritaManado.com — Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-252 Desa Kaima, di Kecamatan Kauditan Kabupaten Minahasa Utara, menarik untuk diikuti.
Rangkaian tahapan jelang ulang tahun, hingga acara puncak pada Jumat (29/4/2022), sangat kental dengan nuansa budaya dari awal sampai puncak penyelenggaraan
Ini tak lepas dari ide Ketua Umum Panitia HUT ke-252 Desa Kaima Joutje Dengah yang mengemas konsep kearifan lokal.
Dikatakan Dengah, konsep budaya diangkat untuk mempertahankan karakter Desa Kaima sebagai desa adat.
“Budaya adalah karakteristik kita. Dengan budaya kita akan memiliki disiplin dan prinsip hidup. Kita jangan pernah melupakan budaya. Masyarakat modern saat ini dapat berdampingan dengan budaya tanpa kehilangan iman kepada Tuhan. Makanya lewat perayaan HUT Wanua Kaima kali ini, kita akan terus melestarikan nilai-nilai budaya di desa dan akan menjadi ikon berharga bagi desa tercinta ini,” ungkap Joutje Dengah.
Pada puncak HUT yang digelar di lapangan Desa Kaima, panitia pelaksana menyuguhkan ritual adat Sumela Kure yang hampir punah untuk menjadi tontonan utama dalam perayaan tersebut.
Sebelumnya telah digelar ritual sidang dewan adat dan berdoa di pasela-pasela atau batas desa.
Menurut Joutje Dengah, ritual adat Sumela Kure adalah simbol ucapan syukur masyarakat Minahasa zaman dahulu sehingga harus dilestarikan.
Joutje mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mensukseskan segala kegiatan dalam rangka HUT Wanua Kaima tersebut.
Dia berharap konsep budaya itu akan jadi momentum untuk memajukan SDM dan setiap potensi yang ada di Desa Kaima.
“Sudah saatnya Desa Kaima ini menjadi contoh sebagai desa yang menjunjung tinggi budaya dan mampu menjadikan budaya itu sebagai daya tarik pariwisata yang ada di Minut,” tandas adik dari Bupati Minut Joune Ganda ini.
Masyarakat pun menyambut antusias konsep budaya tersebut.
Warga Kaima berbondong-bondong menuju ke lokasi acara di lapangan Desa Kaima dan terlibat penuh dalam setiap acara yang digelar.
Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Minut Joune Ganda yang diwakili Sekda Minut Rivino Dondokambey, Ketua DPRD Minut Denny Lolong, tokoh adat Tonsea yang juga mantan Bupati Minahasa Selatan Ramoy Markus Luntungan, para pejabat Pemkab Minut beserta tamu dan para mantan Hukum Tua Kaima, tokoh-tokoh masyarakat serta undangan lainnya.
(***/Finda Muhtar)