Amurang Barat—Warga Desa Teep Kecamatan Amurang Barat dihebohkan dengan peristiwa hilangnya nelayan bernama Jenly Saroinsong (39). Pasalnya, warga jaga 6 tersebut, Rabu (26/9) dengan sebuah Kapal Katinting sekitar pukul 09.30 Wita pergi melaut.
Informasi yang dihimpun BeritaManado.com, Kamis (27/9) di rumah kediamannya mengatakan, bahwa Jenly menggunakan Kapal Katinting. Tapi, sebelum berangkat, korban Jenly ditemani Johny Durand dan Dody Sumahe. Namun, Johny dan Dody menggunakan Kapal Katinting berbeda. Johny pun menceritakan kisahnya.
‘’Kami berangkat dari Desa Teep-Amurang Barat Rabu (26/9) sekitar pukul 09.30 Wita. Tak ada firasat apa-apa dengan kami, saat berlayar, semua persiapan sudah lengkap dan dinaikan diatas Perahu Katinting. Dalam perjalanan, Jenly yang hanya sendiri diatas Perahu Katinting terlihat enjoy,’’ kata Johny.
Malam pun tak terasa, diatas laut kami melakukan perjalanan tak ada masalah. Namun, tiba-tiba sekitar pukul 03.00 Wita atau subuh menjelang pagi Kamis tadi. Johny melaporkan terjadi peristiwa memilukan. Perahu Katinting yang dipakai Jenly terbalik. Memang, saat itu juga angin dan ombak terjadi begitu cepat.
‘’Setelah melihat kapal milik Jenly terbalik. Saya dan Dody pun melakukan pertolongan. Jenly sudah berada diatas Perahu Katinting dalam keadaan terbalik. Namun, hanya beberapa menit setelah kami mencoba menolong. Perahu Katinting milik Jenly sudah jauh dengan kami. Bahkan, Jenly pun berteriak minta tolong kepada kami,’’ cerita Johny.
Dengan menggunakan sebuah tali, kami mencoba menolong Jenly. Tapi, lantaran ombak dan angin kencang waktu itu tak bisa menolong. Akhirnya, kami pun menyerah tak tahu harus berbuat apa-apa terhadap Jenly. Dan kami pun kembali sekitar pukul 11.00 Wita siang hari dan langsung mengabarkan kepada keluarganya. (and)
Amurang Barat—Warga Desa Teep Kecamatan Amurang Barat dihebohkan dengan peristiwa hilangnya nelayan bernama Jenly Saroinsong (39). Pasalnya, warga jaga 6 tersebut, Rabu (26/9) dengan sebuah Kapal Katinting sekitar pukul 09.30 Wita pergi melaut.
Informasi yang dihimpun BeritaManado.com, Kamis (27/9) di rumah kediamannya mengatakan, bahwa Jenly menggunakan Kapal Katinting. Tapi, sebelum berangkat, korban Jenly ditemani Johny Durand dan Dody Sumahe. Namun, Johny dan Dody menggunakan Kapal Katinting berbeda. Johny pun menceritakan kisahnya.
‘’Kami berangkat dari Desa Teep-Amurang Barat Rabu (26/9) sekitar pukul 09.30 Wita. Tak ada firasat apa-apa dengan kami, saat berlayar, semua persiapan sudah lengkap dan dinaikan diatas Perahu Katinting. Dalam perjalanan, Jenly yang hanya sendiri diatas Perahu Katinting terlihat enjoy,’’ kata Johny.
Malam pun tak terasa, diatas laut kami melakukan perjalanan tak ada masalah. Namun, tiba-tiba sekitar pukul 03.00 Wita atau subuh menjelang pagi Kamis tadi. Johny melaporkan terjadi peristiwa memilukan. Perahu Katinting yang dipakai Jenly terbalik. Memang, saat itu juga angin dan ombak terjadi begitu cepat.
‘’Setelah melihat kapal milik Jenly terbalik. Saya dan Dody pun melakukan pertolongan. Jenly sudah berada diatas Perahu Katinting dalam keadaan terbalik. Namun, hanya beberapa menit setelah kami mencoba menolong. Perahu Katinting milik Jenly sudah jauh dengan kami. Bahkan, Jenly pun berteriak minta tolong kepada kami,’’ cerita Johny.
Dengan menggunakan sebuah tali, kami mencoba menolong Jenly. Tapi, lantaran ombak dan angin kencang waktu itu tak bisa menolong. Akhirnya, kami pun menyerah tak tahu harus berbuat apa-apa terhadap Jenly. Dan kami pun kembali sekitar pukul 11.00 Wita siang hari dan langsung mengabarkan kepada keluarganya. (and)