Manado – Jelang perayaan Idul Fitri, yang kurang 4 hari lagi, membuat sejumlah oknum pengedar uang palsu (upal) menggencarkan aksinya guna memanfaatkan peluang yang ada saat kelengahan masyarakat dalam bertransaksi saat sekarang ini.
Partisipasi masyarakat dalam pemberantasan uang palsu sangat penting. Oleh sebab itu masyarakat harus dilibatkan untuk memberantas upal di Sulut.
Hal ini dikatakan Bendahara Bakorda Fokusmaker Sulut, Evarista Napitupulu. “Jelang Lebaran, waspadai peredaran uang palsu. Selain dari kinerja polisi dan BI, keterlibatan masyarakat Sulut mewaspdai kembali maraknya peredaran uang palsu di daerah perlu lebih ditingkatkan,” ujarnya.
Nap meminta masyarakat agar sebolehnya melakukan langkah sederhana, yakni 3D (dilihat, diraba, diterawang) ketika akan menerima uang rupiah apalagi dari orang yang tidak dikenal atau mencurigakan. “Cara lain yang dapat dilakukan mencegah peredaran uang palsu, dengan membiasakan melakukan transaksi nontunai via bank atau automatic teller machine (ATM),” paparnya.
Kalau masih meragukan uang tunai yang diterima, kata Rosiana, agar jangan segan melaporkan ke aparat kepolisian terdekat karena ini akan dapat meminimalkan peredaran uang palsu di tengah masyarakat. “Jadi partisipasi masyarakat dalam pemberantasan uang palsu sangat penting,” jelasnya, seraya mengharapkan, masyarakat tetap tenang dalam melakukan transaksi dengan rupiah. (oke)