Bitung, BeritaManado.com – Kendati masih tergolong baru, namun Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Kota Bitung terus berinovasi untuk menggenjot pemasukan kas daerah.
Selain memaksimalkan potensi sejumlah pasar yang sempat mati suri, Perumda Pasar Kota Bitung bakal membuka peluang bagi kelompok masyarakat yang ingin ikut mengelola pasar-pasar kecil.
“Nah, tujuh pasar kecil ini yang pengelolaanya bisa dilakukan kelompok masyarakat yang berminat, tentu di bawah naungan Perumda Pasar”
Harto Kahiking
Menurut Direktur Umum Perumda Pasar Kota Bitung, Harto Kahiking, ada 13 pasar di Kota Bitung yang kini dikelola olah pihaknya dan baru enam pasar yang pengelolaannya berjalan dengan baik.
Dengan demikian kata Harto, masih ada tujuh pasar yang statusnya “mati suri” dan itu adalah pasar-pasar kecil yang tersebar di berbagai wilayah di Kota Bitung.
“Nah, tujuh pasar kecil ini yang pengelolaanya bisa dilakukan kelompok masyarakat yang berminat, tentu di bawah naungan Perumda Pasar,” kata Harto, Selasa (8/3/2022).
Harto merincikan, tujuh pasar kecil yang belum “tersentuh” diantaranya sejumlah pasar di Pulau Lembeh seperti Pasar Kahona atau pasar wisata dan Pasar Pintukota.
Ada juga Pasar Batuputih dan Pasar Kumersot serta pasar-pasar kecil lainnya yang semuanya akan diaktifkan kembali, dan dua bulan kedepan ada dua pasar lagi yang akan beroperasi yakni Pasar Ustafu Girian dan Pasar Rakyat Pateten.
“Saat ini kami masih fokus membenahi persoalan-persoalan di empat pasar yang sudah aktif. Apalagi terkait masalah lahan yang masih berproses hukum. Nah, sambil menangani itu, kami membuka peluang bagi kelompok masyarakat yang ingin berkontribusi mengelola pasar,” katanya.
Terkait pengelolaan enam pasar yakni Pasar Induk Pinasungkulan atau Sagerat, Pasar Girian, Pasar Winenet, Pasar Cita, Pasar Ruko dan Pasar Lembeh Papusungan, kata Harto, masih mengandalkan jasa harian sebesar Rp5000 per pedagang.
“Hasil jasa harian dari enam pasar selama lima bulan kami kelola mencapai Rp 1,5 miliar. Itu belum termasuk biaya sewa lapak yang dasar hukumnya sementara disiapkan sehingga proyeksi tahun 2022 sebesar Rp 4,5 miliar,” katanya.
Dirinya pun berharap berbagai persoalan seperti status lahan dan perbaikan fasilitas di empat pasar yang sementara dikelola segera rampung agar pihaknya bisa fokus menghidupkan pasar-pasar lainnya.
“Walaupun kami baru tujuh bulan berdiri tapi motivasi dari Pak Wali Kota dan Wakil Wali Kota sangat luar biasa agar terus berinovasi dengan menggandeng berbagai pihak untuk pengelolaan pasar,” katanya.
(abinenobm)