Manado – Ketua Gerakan Tindak Pidana Korupsi (GTI) Manado, Stevi Mait memberikan keterangan pers mengejutkan, siang tadi.
Menurut Aktivis yang dikenal vokal menyuarakan Anti Korupsi ini menegaskan siap bongkar dugaan adanya ‘Pabrik’ Skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fispol) Unsrat.
“Hampir sepanjang Tahun 2016 lalu, GTI Manado melakukan investigasi, didapati hasil dugaan yang mengejutkan, kami menyebutnya sebagai operasi ‘Pabrik Skripsi’ Fispol Unsrat, didapati kuat dugaan adanya jasa tersistematis dibandrol Rp7 juta hingga Rp 10 juta per paket skripsi,” ujar Mait kepada BeritaManado.com.
Dilanjutkannya, GTI Manado menemukan sejumlah Skripsi yang sama isinya, namun dengan Judul Skrpsi yang berbeda.
“Kami menemukan dokumen Skripsi dengan judul penelitian di Bolmut, namun dalam isinya hasil penelitian di Sangihe, kuat indikasi dokumen tersebut salah satu produk pabrik tersebut. Yakni sejumlah oknum dosen nakal yang bekerja sama dengan Pimpinan jurusan,” ujarnya.
Mait juga menagih janji Dekan Fispol Unsrat, Dr Novie Pioh untuk membawa perubahan.
“Kami tagih janji Dekan Fispol yang saat terpilih katanya akan membawa perubahan, namun hingga kini kami nilai belum ada perubahan. Apa mungkin Pak Novie masuk angin, tapi kami masih percaya dengan kepemimpinan beliau, dari komunikasi terakhir kami juga mendapat sejumlah informasi penting dari Dekan,” tegas Mait.
Disisi berbeda, Yappi Rompas salah satu Dosen menyuarakan dengan lantang adanya dugaan, ‘Pungli’ di Ujian Skripsi di Fispol Unsrat.
Hingga berita ini diturunkan, Dekan Fispol Unsrat, Dr Novie Pioh belum berhasil dikonfirmasi BeritaManado.com. (risatsanger)
Manado – Ketua Gerakan Tindak Pidana Korupsi (GTI) Manado, Stevi Mait memberikan keterangan pers mengejutkan, siang tadi.
Menurut Aktivis yang dikenal vokal menyuarakan Anti Korupsi ini menegaskan siap bongkar dugaan adanya ‘Pabrik’ Skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fispol) Unsrat.
“Hampir sepanjang Tahun 2016 lalu, GTI Manado melakukan investigasi, didapati hasil dugaan yang mengejutkan, kami menyebutnya sebagai operasi ‘Pabrik Skripsi’ Fispol Unsrat, didapati kuat dugaan adanya jasa tersistematis dibandrol Rp7 juta hingga Rp 10 juta per paket skripsi,” ujar Mait kepada BeritaManado.com.
Dilanjutkannya, GTI Manado menemukan sejumlah Skripsi yang sama isinya, namun dengan Judul Skrpsi yang berbeda.
“Kami menemukan dokumen Skripsi dengan judul penelitian di Bolmut, namun dalam isinya hasil penelitian di Sangihe, kuat indikasi dokumen tersebut salah satu produk pabrik tersebut. Yakni sejumlah oknum dosen nakal yang bekerja sama dengan Pimpinan jurusan,” ujarnya.
Mait juga menagih janji Dekan Fispol Unsrat, Dr Novie Pioh untuk membawa perubahan.
“Kami tagih janji Dekan Fispol yang saat terpilih katanya akan membawa perubahan, namun hingga kini kami nilai belum ada perubahan. Apa mungkin Pak Novie masuk angin, tapi kami masih percaya dengan kepemimpinan beliau, dari komunikasi terakhir kami juga mendapat sejumlah informasi penting dari Dekan,” tegas Mait.
Disisi berbeda, Yappi Rompas salah satu Dosen menyuarakan dengan lantang adanya dugaan, ‘Pungli’ di Ujian Skripsi di Fispol Unsrat.
Hingga berita ini diturunkan, Dekan Fispol Unsrat, Dr Novie Pioh belum berhasil dikonfirmasi BeritaManado.com. (risatsanger)