Amurang, BeritaManado — Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) dalam pelayanan ibadah di semua Jemaat mengambil tema “Gunakanlah media sebagai sarana Pelayanan”.
Menurut Pendeta Mieke Tumiwa dalam khotbahnya kepada Jemaat Pniel Sulu, pada Minggu (25/11/2018), mengatakan di era Digital banyak orang memanfaatkan media sosial sebagai sarana komunikasi.
“Di media sosial kita bisa manfaatkan untuk menulis firman Tuhan, bisa menulis renungan,” kata Pendeta Mieke Tumiwa.
Namun dirinya mengatakan bahwa bukan rahasia lagi, di media sosial menjadi tempat mengumbar kebencian, ada yang menebar permusuhan.
“Karakter seseorang akan tergambar dari status yang dia tulis di media sosial. Kita tidak akan terlihat hebat dengan status kita, Kristuslah yang senantiasa terlihat hebat,” tukas Pendeta Mieke Tumiwa.
Dirinya mengajak anggota jemaat, untuk menggunakan online untuk kita ber-Koinonia (Bersaksi), ber-Marturia (Bersekutu) dan ber-Diakonia (Melayani).
“Gunakanlah media online bagi kemuliaan nama Tuhan,” pungkas Pendeta Mieke Tumiwa.
(TamuraWatung)
Amurang, BeritaManado — Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) dalam pelayanan ibadah di semua Jemaat mengambil tema “Gunakanlah media sebagai sarana Pelayanan”.
Menurut Pendeta Mieke Tumiwa dalam khotbahnya kepada Jemaat Pniel Sulu, pada Minggu (25/11/2018), mengatakan di era Digital banyak orang memanfaatkan media sosial sebagai sarana komunikasi.
“Di media sosial kita bisa manfaatkan untuk menulis firman Tuhan, bisa menulis renungan,” kata Pendeta Mieke Tumiwa.
Namun dirinya mengatakan bahwa bukan rahasia lagi, di media sosial menjadi tempat mengumbar kebencian, ada yang menebar permusuhan.
“Karakter seseorang akan tergambar dari status yang dia tulis di media sosial. Kita tidak akan terlihat hebat dengan status kita, Kristuslah yang senantiasa terlihat hebat,” tukas Pendeta Mieke Tumiwa.
Dirinya mengajak anggota jemaat, untuk menggunakan online untuk kita ber-Koinonia (Bersaksi), ber-Marturia (Bersekutu) dan ber-Diakonia (Melayani).
“Gunakanlah media online bagi kemuliaan nama Tuhan,” pungkas Pendeta Mieke Tumiwa.
(TamuraWatung)