MANADO – Gembala Senior GBI Glow Fellowship Centre, Pdt Gilbert Lumoindong menggelar seminar bertajuk keluarga, yang lebih khusus membahas mengenai hubungan suami istri dalam rumah tangga Kristen.
Seminar yang dilangsungkan di Function Hall, Prince Boulevard Hotel Manado, dihadiri oleh ratusan pasangan suami istri, para pemuda pemudi bahkan jemaat Tuhan yang rindu mendengarkan pengajaran mengenai keluarga ini.
Dalam seminarnya pendeta berdarah Kawanua ini menekankan bahwa keluarga yang berbahagia tidaklah dilihat dari kesempurnaan pribadi dari pasangan, namun menekankan pada saling pengertian antara suami dan istri. “Saling menerima antar pasangan merupakan salah satu yang terpenting dalam keluarga. Karena keluarga adalah segala-galanya,” ujar pendeta yang telah berumah tangga selama 20 tahun bersama isterinya Reinda M Lumoindong.
Disampaikannya bahwa salah satu penyebab tidak harmonisnya hubungan dalam rumah tangga adalah saat memaksakan keinginan pada pasangan. Dalam kitab Filipi 4:12-13 dan Efesus 5:33 mengajarkan untuk terjadinya keharmonisan dalam rumah tangga, mengasihi dan menghormati satu sama lain adalah prisnsip dasar menuju kepada kebahagiaan. “Salah satu masalah terbesar di dalam hubungan keluarga adalah besarnya tuntutan terhadap pasangan. Sementara keberanian untuk menerima apa adanya akan membawa kebahagian dan penghargaan,” ujarnya.
Disinggung juga bahwa dengan adanya sikap menuntut yang berlebihan kepada pasangan akan membawa kita pada keterpurukan. Tuntutan tersebut tentunya memiliki dampak negatif dan terpengaruh dari idealisme pernikahan yang salah, merasa keluarganya kurang bahagia, karena merasa pasangan belum seperti yang diharapkan, memiliki pikiran jika pasangan tidak dapat melakukan seperti yang diharapkan maka pasangan tidak menunjukan sikap mencintai dan menghargai, karena sikap kekanak-kanakan, bahkan karena ada sikap dan pikiran egois. “Tidak ada orang yang sempurna di dunia ini termasuk pasangan kita. Kasih dapat mengalahkah segala persoalan dalam persoalan rumah tangga dan yang terutama kita harus menerima pasangan apa adanya,” jelas Lumoindong.
Sementara itu Gembala Lokal GBI GLow Fellowship Centre Manado, Indraldo Undras STh saat dijumpai harian ini disela-sela pelaksanaan seminar ini mengatakan, bahwa seminar keluarga ini adalah suatu seminar yang bisa diterima secara universal.
Menurut Undras dengan keberadaan keluarga yang sehat dan harmonis tentunya akan menekan terjadinya segala macam kejahatan. “Keluarga adalah tempat dimana kita dapat menerima suasana sorga. Jika keluarga baik, maka kita tidak akan pernah mendengar masalah Narkoba, Korupsi dan bentuk penyimpangan lainnya,” ujar Undras. (is)
MANADO – Gembala Senior GBI Glow Fellowship Centre, Pdt Gilbert Lumoindong menggelar seminar bertajuk keluarga, yang lebih khusus membahas mengenai hubungan suami istri dalam rumah tangga Kristen.
Seminar yang dilangsungkan di Function Hall, Prince Boulevard Hotel Manado, dihadiri oleh ratusan pasangan suami istri, para pemuda pemudi bahkan jemaat Tuhan yang rindu mendengarkan pengajaran mengenai keluarga ini.
Dalam seminarnya pendeta berdarah Kawanua ini menekankan bahwa keluarga yang berbahagia tidaklah dilihat dari kesempurnaan pribadi dari pasangan, namun menekankan pada saling pengertian antara suami dan istri. “Saling menerima antar pasangan merupakan salah satu yang terpenting dalam keluarga. Karena keluarga adalah segala-galanya,” ujar pendeta yang telah berumah tangga selama 20 tahun bersama isterinya Reinda M Lumoindong.
Disampaikannya bahwa salah satu penyebab tidak harmonisnya hubungan dalam rumah tangga adalah saat memaksakan keinginan pada pasangan. Dalam kitab Filipi 4:12-13 dan Efesus 5:33 mengajarkan untuk terjadinya keharmonisan dalam rumah tangga, mengasihi dan menghormati satu sama lain adalah prisnsip dasar menuju kepada kebahagiaan. “Salah satu masalah terbesar di dalam hubungan keluarga adalah besarnya tuntutan terhadap pasangan. Sementara keberanian untuk menerima apa adanya akan membawa kebahagian dan penghargaan,” ujarnya.
Disinggung juga bahwa dengan adanya sikap menuntut yang berlebihan kepada pasangan akan membawa kita pada keterpurukan. Tuntutan tersebut tentunya memiliki dampak negatif dan terpengaruh dari idealisme pernikahan yang salah, merasa keluarganya kurang bahagia, karena merasa pasangan belum seperti yang diharapkan, memiliki pikiran jika pasangan tidak dapat melakukan seperti yang diharapkan maka pasangan tidak menunjukan sikap mencintai dan menghargai, karena sikap kekanak-kanakan, bahkan karena ada sikap dan pikiran egois. “Tidak ada orang yang sempurna di dunia ini termasuk pasangan kita. Kasih dapat mengalahkah segala persoalan dalam persoalan rumah tangga dan yang terutama kita harus menerima pasangan apa adanya,” jelas Lumoindong.
Sementara itu Gembala Lokal GBI GLow Fellowship Centre Manado, Indraldo Undras STh saat dijumpai harian ini disela-sela pelaksanaan seminar ini mengatakan, bahwa seminar keluarga ini adalah suatu seminar yang bisa diterima secara universal.
Menurut Undras dengan keberadaan keluarga yang sehat dan harmonis tentunya akan menekan terjadinya segala macam kejahatan. “Keluarga adalah tempat dimana kita dapat menerima suasana sorga. Jika keluarga baik, maka kita tidak akan pernah mendengar masalah Narkoba, Korupsi dan bentuk penyimpangan lainnya,” ujar Undras. (is)