Tompaso – Harga komoditi pertanian khususnya cabe keriting terus berfluktuasi. Kadang naik, namun tak jarang pula sebaliknya. Para petani pun tak selamanya diuntungkan, akan tetapi bukan berarti tak pernah menikmati hasil kerja kerasnya selama bercocok tanam. Harga pasaran cabe keriting cabe keriting berada pada kisaran Rp. 23.000 s/d Rp 27.000.
Seperti diakui oleh Direktur Operasional PT Gunung Mas Agro Lestari Berty Mendur kepada BeritaManado.com Minggu (14/9/2014). Para petani yang berada di bawah binaan perusahaannya itu kini mengaku cukup senang atas harga pasaran yang setidaknya tidak mengecewakan. Melihat tren yang ada, harga cabe keriting nampaknya masih akan bertahan pada kisaran tersebut.
“Kalaupun akan naik atau turun itu tidak akan drastis. Hal ini dikarenakan produksi cabe di Minahasa sendiri boleh dibilang lumayan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat. Sementara untuk pasokan dari luar sedikit mengalami kekurangan. Dalam hal ini PT GMAL bertekat mendorng petani untuk meningkatkan produksi demi menguasai pasar lokal cabe keriting di Minahasa,” ungkap Mendur.
Sementara Direktur Utarma PT GMAL Pieter Tangka juga mengakui bahwa saat ini harga cabe cukup menggembirakan jika dibandingkan dengan beberapa bulan silam yang harganya berada dibawah Rp 10.000/kg. Dikatakannya untuk kedepan akan diupayakan terbentuknya Pasar Komoditi Nasional agar para petani tidak bingung mau pasarkan kemana hasil produksi pertaniannya termasuk cabe keriting. (frangkiwullur)
Tompaso – Harga komoditi pertanian khususnya cabe keriting terus berfluktuasi. Kadang naik, namun tak jarang pula sebaliknya. Para petani pun tak selamanya diuntungkan, akan tetapi bukan berarti tak pernah menikmati hasil kerja kerasnya selama bercocok tanam. Harga pasaran cabe keriting cabe keriting berada pada kisaran Rp. 23.000 s/d Rp 27.000.
Seperti diakui oleh Direktur Operasional PT Gunung Mas Agro Lestari Berty Mendur kepada BeritaManado.com Minggu (14/9/2014). Para petani yang berada di bawah binaan perusahaannya itu kini mengaku cukup senang atas harga pasaran yang setidaknya tidak mengecewakan. Melihat tren yang ada, harga cabe keriting nampaknya masih akan bertahan pada kisaran tersebut.
“Kalaupun akan naik atau turun itu tidak akan drastis. Hal ini dikarenakan produksi cabe di Minahasa sendiri boleh dibilang lumayan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat. Sementara untuk pasokan dari luar sedikit mengalami kekurangan. Dalam hal ini PT GMAL bertekat mendorng petani untuk meningkatkan produksi demi menguasai pasar lokal cabe keriting di Minahasa,” ungkap Mendur.
Sementara Direktur Utarma PT GMAL Pieter Tangka juga mengakui bahwa saat ini harga cabe cukup menggembirakan jika dibandingkan dengan beberapa bulan silam yang harganya berada dibawah Rp 10.000/kg. Dikatakannya untuk kedepan akan diupayakan terbentuknya Pasar Komoditi Nasional agar para petani tidak bingung mau pasarkan kemana hasil produksi pertaniannya termasuk cabe keriting. (frangkiwullur)