Ratahan Timur – Pendampingan dan trauma healing pada korban bencana banjir di Desa Pangu dilakukan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Kamis (30/9/2021).
Lewat UPTD PPA (Unit Pelaksanan Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak), trauma healing diterapkan kepada warga korban banjir, khususnya pada anak-anak.
Trauma Healing sendiri adalah proses penyembuhan setelah trauma yang dilakukan agar seseorang bisa terus melanjutkan hidup tanpa bayang-bayang kejadian tersebut.
“Pasca bencana biasanya para korban mengalami traumatis akibat bayang-bayang kejadian yang buruk. Makanya tim kami turun melakukan pendampingan bagi korban bencana,” ungkap Kepala DP3A Mitra, Anna Dotulong.
Trauma healing memang sangat dibutuhkan bagi anak yang mengalami traumatik karena kehilangan tempat tinggal atau sekolah, dan lainnya sehingga membuat mereka berada pada situasi tidak nyaman.
Bahkan tidak sedikit mereka yang sampai merasa tidak berdaya, serta rentan kembali mengalami trauma.
“Tim UPTD PPA menjumpai anak dan memberikan penguatan agar Dapat membangun kembali suasana aman dan nyaman di sekitar lingkungan mereka,” kata Terapis Frida Kawulusan, didampingi oleh Jefri dan Oldi, Bidang Partisipasi Masyarakat.
Menurutnya, hal ini bisa dilakukan dengan menyusun rutinitas yang mengasyikkan, minimalkan stres di rumah, bersikap tenang setiap saat, dan berusaha relaks.
“Berbicara tentang masa depan yang diidamkan juga bisa membantu trauma bagi anak,” tuturnya.
Selanjutnya bersama Pemerintah Kabupaten Mitra, baik DP3A Dan UPTD PPA mempunyai satu harapan, yakni kiranya Perempuan dan Anak Dapat benar-benar bangkit dan traumatis pasca banjir bandang.
“Kami optimis ini dapat perlahan-lahan pulih lewat penerapan Trauma Healing,” pungkasnya.
(Jenly Wenur)