Manado — Istilah Pelatihan Daerah (Pelatda) lebih tepatnya digunakan oleh provinsi, bukan kabupaten kota.
Tapi, istilah tersebut akhirnya dipinjam oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) kota Manado, khususnya terkait pembinaan atlet sejak usia dini.
Hal tersebut dijelaskan Kepala Dispora Manado Laurens Umboh kepada BeritaManado.com saat ditemui beberapa waktu lalu.
“Hal itu semata-mata menunjang program Pak Gubernur dan Pak Walikota Manado terkait peningkatan prestasi atlet dan pembinaan atlet sejak usia dini,” ujar Laurens Umboh.
Sejumlah terobosan pun dilakukan, diantaranya pembinaan atlet cabang olah raga perseorangan yang menjalankan latihan di bawah tanggung jawab Dispora Manado, mulai dari sistim latihan hingga fasilitas.
“Saat ini ada 24 atlet yang masuk. Tapi untuk memotivasi agar lebih maksimal, kita tetap pakai sistim degradasi. Apalagi ini tidak ada patokan harus yang sudah pernah berprestasi di luar, tapi siapa saja. Dengan begitu, mereka akan terpacu untuk terus meningkatkan kualitas. Untuk pembinaan, masuk dalam APBD yang ditata dalam RPJMD, meski belum terlalu banyak, tapi setidaknya bisa membantu sedikit,” kata Laurens.
Laurens Umboh pun berharap, dengan adanya upaya yang dimulai oleh Dispora, para atlet muda di kota Manado dapat terpacu untuk berprestasi bagi daerah.
“Keseriusan dari pemerintah untuk mendukung para atlet tentu harus ada dan ditunjukkan dulu. Ini salah satu wujud kepedulian kami,” tutup Laurens.
(srisurya)
Manado — Istilah Pelatihan Daerah (Pelatda) lebih tepatnya digunakan oleh provinsi, bukan kabupaten kota.
Tapi, istilah tersebut akhirnya dipinjam oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) kota Manado, khususnya terkait pembinaan atlet sejak usia dini.
Hal tersebut dijelaskan Kepala Dispora Manado Laurens Umboh kepada BeritaManado.com saat ditemui beberapa waktu lalu.
“Hal itu semata-mata menunjang program Pak Gubernur dan Pak Walikota Manado terkait peningkatan prestasi atlet dan pembinaan atlet sejak usia dini,” ujar Laurens Umboh.
Sejumlah terobosan pun dilakukan, diantaranya pembinaan atlet cabang olah raga perseorangan yang menjalankan latihan di bawah tanggung jawab Dispora Manado, mulai dari sistim latihan hingga fasilitas.
“Saat ini ada 24 atlet yang masuk. Tapi untuk memotivasi agar lebih maksimal, kita tetap pakai sistim degradasi. Apalagi ini tidak ada patokan harus yang sudah pernah berprestasi di luar, tapi siapa saja. Dengan begitu, mereka akan terpacu untuk terus meningkatkan kualitas. Untuk pembinaan, masuk dalam APBD yang ditata dalam RPJMD, meski belum terlalu banyak, tapi setidaknya bisa membantu sedikit,” kata Laurens.
Laurens Umboh pun berharap, dengan adanya upaya yang dimulai oleh Dispora, para atlet muda di kota Manado dapat terpacu untuk berprestasi bagi daerah.
“Keseriusan dari pemerintah untuk mendukung para atlet tentu harus ada dan ditunjukkan dulu. Ini salah satu wujud kepedulian kami,” tutup Laurens.
(srisurya)