Bitung – Kadiscapilduk Kota Bitung, Efreinhard Lomboan membantah jika, Senin (7/4/2014) ada sejumlah Honorer Daerah (Honda) dan Tenaga Harian Lepas (THL) yang mogok kerja karena gaji belum dibayar. Menurutnya, semua Honda dan THL yang bekerja di Discapilduk, baik itu operator maupun bagian admistrasi masuk bekerja.
“Tak ada yang mogok. Siapa bilang ada Honda dan THL yang mogok, soalnya tadi saya cek mereka ada semua,” kata Lomboan.
Ia juga membantah soal gaji Honda dan THL yang belum dibayar selama tiga bulan. karena menurutnya, semua gaji Honda dan THL telah dibayarkan sesuai dengan ketentuan. “Untuk lebih pastinya saya panggil sekretaris, biar dia yang jelaskan soal gaji dan Honda serta THL yang katanya mogok,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Discapilduk Kota Bitung, Albert M Kukus dihadapan Lomboan menyatakan, dari lima Honda dan THL yang dipekerjakan di bagian operator ada dua orang yang tidak masuk dengan alasan ijin. “Memang hari ini terjadi antrian pengurusan administrasi kependudukan karena ada dua operator yang ijin sakit,” kata Kukus.
Kukus juga membantah jika ada Honda dan THL yang menggelar mogok karena belum menerima gaji selama tiga bulan. “Sesuai ketentuan gaji Honda telah kami bayar, yakni bulan Januari dan Februari. Sedangkan untuk bulan Maret masih sementara dalam proses dan itu sesuai ketentuan,” katanya.
Ia menjelaskan, sistim pembayaran gaji Honda dan THL tidak seperti PNS yakni sebelum bekerja sudah dibayar. Tapi jika Honda dan THL menurutnya, setelah bekerja baru gaji dibayarkan. “Jadi gaji bulan Februari dibayar bulan Maret, begitupula gaji bulan Maret dibayar April. Tapi para Honda dan THL menginginkan untuk gaji bulan Maret dan April segera dibayar padahal itu menyalahi ketentuan,” katanya.
Apa yang dikatakan Lomboan dan Kukus soal tidak adanya aksi mogok dari para Honda dan THL bertolak belakang dengan kondisi dirungan pelayanan admistrasi kependudukan. Dimana lima meja operator yang sehari-hari ditempati para Honda dan THL melayani pembuatan KTP dan Kartu Keluarga dalam keadaan kosong. Dan menurut sejumlah warga, kelima meja yang masing-masing diatasnya ada computer, dari pagi hari memang terlihat kosong. Dan hanya ada satu computer yang dioperasikan untuk melayani masyarakat melakukan pengurusan KTP dan Kartu Keluarga.(abinenobm)