BOLTIM, BeritaManado.com – Dinas Pertanian Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Tidak Tahu Ada Bibit Jagung Diperjual Belikan ke Gorontalo.
Menurut salah satu saksi, yang kendaraannya dipakai untuk mengangkut bibit jagung, mengatakan ada sekira 500kg bibit yang diangkut ke gorontalo menggunakan kendaraan sewanya.
“Mobil saya disewa, awalnya dipakai untuk mobilisasi keluarga, tapi kabar terakhir sudah di Gorontalo,” kata saksi yang tak mau menyebutkan namanya, Selasa (22/10/2019).
Kata dia, hampir sebulan mobilnya disewa oleh anak mantan ketua partai berinisial (AL) ini. Alhasil dia mendapatkan kabar mobilnya di tangkap di Polsek Bone Bolango.
“Saya kaget, mobil sudah ditahan polsek Bone Bolango. Saya dengar karena membawa bibit jagung dari Boltim menuju Gorontalo,” ungkapnya.
Atas kejadian ini, dirinya mengalami kerugian jutaan rupiah, karena mobil hampir sebulan tidak dibayarkan oleh penyewa. Namun ia bersyukur mobil bisa keluar dari Polsek Bone Bolango, dan saat ini mobilnya sudah sampai dikediamannya.
Terpisah, Kepala Seksi Tanaman Pangan, Pratiwi Muliadi yang ditemui diruangannya mengaku tidak mengetahui adanya kasus tersebut.
Hanya saja masalah bibit jagung yang diduga berasal dari Boltim, kemudian dikirim ke Gorontalo, ia katakan sudah diselidiki.
“Kami sudah cek ke kelompok penerima terkait masalah ini. Ternyata mereka tidak jual beli bibit jagung,” ujar Pratiwi Muliadi.
Kata dia, sudah turun ke tujuh kecamatan dan periksa kelompok penerima 2019. Penerima bantuan di Boltim, untuk Jagung-Padi 47 kelompok dan Jagung Kedelai 135 kelompok.
Sistem penyerahan bantuan menjadi hak pihak ketiga. Karena pemenang tender menyerahkan langsung ke kelompok. Tanpa melalui Dinas Pertanian Boltim.
Dinas Pertanian hanya turut melakukan pengawasan sampai pendampingan proses tanam.
Lanjut dia, biasa sebelum penyerahan bantuan bibit jagung dibuatkan surat pernyataan antara kelompok dan pihak ketiga. Sanksinya barang dipulangkan.
Kepala Dinas Pertanian, Soetiono mengatakan, laporan terkait pengiriman bantuan bibit jagung ke Gorontalo sudah ditindaklanjuti.
“Kami sudah cek barangnya bukan dari Boltim,” ujar Soetiono.
Kata Soetiono, kebutuhan petani untuk bibit jagung di seluruh Boltim 2019 berjumlah 75 ton.
Bantuan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2019 melebihi kuota berjumlah 143 ton, melalui monokultur dan tumpang sari.
Bantuan 2019 dari APBN 8.400 hektar dengan rincian monokultur 5000 hektar dan tumbang sari 3.400. (wan)