Manado – Kembalinya ML Denny Tewu dikancah perpolitikan turut meramaikan Pemilu 2019.
Pengalamannya yang sudah banyak makan garam di dunia perpolitikan nasional patut diperhitungkan.
Untuk melanjutkan perjuangan politik yang belum tuntas, maka sekarang Denny Tewu hendak maju mewakili Sulawesi Utara untuk duduk di DPD RI periode 2019-2024.
“Saya tahu bahwa perjuangan politik tidak akan pernah selesai sepanjang masa. Ini ibarat manusia yang membutuhkan makanan, tidak akan selesai sampai akhir zaman,” kata Denny Tewu, Mantan Ketua Umum Partai Damai Sejahtera ini kepada BeritaManado.com menyampaikan alasannya berkiprah kembali di dunia politik (6/7/2018).
Denny Tewu yang pernah menerima anugerah Pemimpin Politik Kristen dari salah satu media di Jakarta ini mengakui, kegagalan partai politik yang pernah ia bangun di masa lalu itu disebabkan minimnya pengalamannya di bidang politik waktu itu dan ia tidak mempunyai mentor politik yang mumpuni.
Meskipun demikian, ia pernah mencoba maju sebagai caleg DPR RI dari partainya.
Saat itu, ia berhasil mendapat kepercayaan rakyat Sulawesi Utara.
Namun sayang, partai politiknya tidak mencapai Parliamentary Threshold, sehingga otomatis ia tidak bisa mewakili suara rakyat Sulawesi Utara di DPR RI.
“Masa berpartai sudah lewat. Usia saya pun tidak semuda dulu, saya tidak seenergik masa itu untuk kembali mendirikan partai. Pilihan saya sekarang tidak lagi berjuang melalui partai politik, dan semoga hal ini menjadi pilihan yang tepat. Karena bagaimana pun yang saya perjuangkan adalah kepentingan rakyat, kebutuhan masyarakat, Sulawesi Utara khususnya. Hal ini jauh lebih penting untuk saya menangkan,” tambah mantan Koordinator Jaringan Pelayanan Alumni Universitas Sam Ratulangi (JALA UNSRAT) di Jakarta ini.
Bapak tiga anak ini menyadari, menjadi DPD RI tentu agak berbeda dengan DPR RI, tapi ia berpendapat bekerja dimana saja, sepanjang memiliki niat yang baik, seharusnya sama saja, karena masing-masing bertanggungjawab atas apa yang akan dikerjakan.
“Hal utama sebagai anggota DPD RI adalah bisa ikut terlibat dalam pembangunan Sulut melalui wadah DPD RI sesuai kapasitas dan kewenangan yang ada. Banyak hal yang bisa dikerjakan tetapi tentu harus mampu bekerjasama dengan semua pihak terkait,” tutup Denny Tewu dengan yakin.
(PaulMoningka)
Manado – Kembalinya ML Denny Tewu dikancah perpolitikan turut meramaikan Pemilu 2019.
Pengalamannya yang sudah banyak makan garam di dunia perpolitikan nasional patut diperhitungkan.
Untuk melanjutkan perjuangan politik yang belum tuntas, maka sekarang Denny Tewu hendak maju mewakili Sulawesi Utara untuk duduk di DPD RI periode 2019-2024.
“Saya tahu bahwa perjuangan politik tidak akan pernah selesai sepanjang masa. Ini ibarat manusia yang membutuhkan makanan, tidak akan selesai sampai akhir zaman,” kata Denny Tewu, Mantan Ketua Umum Partai Damai Sejahtera ini kepada BeritaManado.com menyampaikan alasannya berkiprah kembali di dunia politik (6/7/2018).
Denny Tewu yang pernah menerima anugerah Pemimpin Politik Kristen dari salah satu media di Jakarta ini mengakui, kegagalan partai politik yang pernah ia bangun di masa lalu itu disebabkan minimnya pengalamannya di bidang politik waktu itu dan ia tidak mempunyai mentor politik yang mumpuni.
Meskipun demikian, ia pernah mencoba maju sebagai caleg DPR RI dari partainya.
Saat itu, ia berhasil mendapat kepercayaan rakyat Sulawesi Utara.
Namun sayang, partai politiknya tidak mencapai Parliamentary Threshold, sehingga otomatis ia tidak bisa mewakili suara rakyat Sulawesi Utara di DPR RI.
“Masa berpartai sudah lewat. Usia saya pun tidak semuda dulu, saya tidak seenergik masa itu untuk kembali mendirikan partai. Pilihan saya sekarang tidak lagi berjuang melalui partai politik, dan semoga hal ini menjadi pilihan yang tepat. Karena bagaimana pun yang saya perjuangkan adalah kepentingan rakyat, kebutuhan masyarakat, Sulawesi Utara khususnya. Hal ini jauh lebih penting untuk saya menangkan,” tambah mantan Koordinator Jaringan Pelayanan Alumni Universitas Sam Ratulangi (JALA UNSRAT) di Jakarta ini.
Bapak tiga anak ini menyadari, menjadi DPD RI tentu agak berbeda dengan DPR RI, tapi ia berpendapat bekerja dimana saja, sepanjang memiliki niat yang baik, seharusnya sama saja, karena masing-masing bertanggungjawab atas apa yang akan dikerjakan.
“Hal utama sebagai anggota DPD RI adalah bisa ikut terlibat dalam pembangunan Sulut melalui wadah DPD RI sesuai kapasitas dan kewenangan yang ada. Banyak hal yang bisa dikerjakan tetapi tentu harus mampu bekerjasama dengan semua pihak terkait,” tutup Denny Tewu dengan yakin.
(PaulMoningka)