TONDANO – Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Utara (Sulut) Sherpa Manembu menegaskan, calon Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Careig Naichel Runtu – Denny Jhonlie Tombeng (CNR-DJT), saat ini terus memimpin perolehan
dukungan, isu dan visi-misi ke depan nanti.
“CNR-DJT terus leading di berbagai sektor, dari dukungan suara yang terus meningkat, hasil survey yang terus memimpin, hingga isu yang berkembang di lapangan. Sementara yang lainnya cuma followers (pengikut, red) saja.
Karena sebagai *followers*, yang mereka lakukan hanya berusaha membendung, dengan meluncurkan fitnah dan klarifikasi dan tekanan dari atas,” kata Sherpa usai kampanye dialogis di Langowan.
Sherpa menjelaskan, tanda-tanda yang lainnnya sebagai follower, terlihat dari tekanan yang terus berkembang. Setelah para tokoh Golkar dan Demokrat yang menjadi bupati dan walikota bertemu di Kawangkoan, bersama CNR-DJT dan
Ketua Tim Pemenangan Edwin Kawilarang. Para petinggi tersebut, khususnya Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Utara (Sulut) Stefanus Vreeke Runtu (SVR), dan Ketua DPD Partai Demokrat Sulut GS Vicky Lumentut, tidak
mendapat ijin untuk berkampanye.
Sherpa menambahkan, tekanan-tekanan itu bagaikan angin lewat saja. Sama sekali tidak berpengaruh, sebab kerja-kerja pemenangan sudah berjalan lama dan mengakar ke basis-basis pemilih. “Jujur itu adalah modal utama dalam
membangun kekuatan dan kepercayaan. Kejujuran itu ada pada Edwin, SVR dan Lumentut dalam Pemilukada ini. Mereka jujur mendukung lalu bekerja memenangkan CNR-DJT. Tidak seperti yang lain, berusaha bijak dan netral
tapi faktanya? Itu bukan gentleman namanya. Kalau mau jujur, kenapa larangan kampaye itu baru muncul belakangan ini setelah ada pertemuan di Kawangkoan?” jelasnya.
Hal itu diakui dua tokoh Kawangkoan yaitu pendeta Alfons Liow dan aktifis Generasi Muda Minahasa Stephen Liow. Keduanya yang juga memiliki hubungan keluarga dengan kandidat lain menilai, pasangan CNR-DJT adalah sosok yang
jujur dan memiliki misi dan program yang rasional dalam membangun Minahasa ke depan.
Alfons yang terus terang mendeklarasikan dirinya mendukung CNR-DJT mengatakan, dirinya selama ini berada dan dekat dalam lingkar kekuasaan di Sulut. Namun kini, setelah melihat ketulusan dan komitmen yang jujur
CNR-DJT untuk membangun Minahasa, dirinya tekad bulat meninggalkan lingkaran kekuassan tersebut untuk bergabung bersama CNR-DJT.
“Saya memutuskan untuk keluar dari lingkar kekuasaan, Anda semua pasti paham maksud saya. Sekarang saya bersama Edwin dan CNR-DJT di Pemilukada Minahasa ini,” kata Lafons.
Hal senada dikatakan Stephen. Menurutnya, CNR-DJT adalah satu-satunya pasangan kandidat yang asli kader partai. Ketika kader setia pada partainya, hal itu akan menunjukkan kesetiannya pada rakyat. Begitu juga
bila ada kader partai yang mendukung kandidat yang diusung partai lain, pasti ada maksud terselubung didalamnya.
“Pastinya ada udang di balik batu, bila ada kader partai mendukung kandidat partai lain. Begitu juga bila ada partai yang mengusung kader partai lain, kita lihat saja yang akan terjadi nantinya. Siap-siap akan ada yang sakit
hati. Pastinya ada maksud yang harus diwaspadai dibalik itu semua dan dampaknya akan dirasakan rakyat Minahasa nantinya,” kata Stephen. (*)
TONDANO – Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Utara (Sulut) Sherpa Manembu menegaskan, calon Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Careig Naichel Runtu – Denny Jhonlie Tombeng (CNR-DJT), saat ini terus memimpin perolehan
dukungan, isu dan visi-misi ke depan nanti.
“CNR-DJT terus leading di berbagai sektor, dari dukungan suara yang terus meningkat, hasil survey yang terus memimpin, hingga isu yang berkembang di lapangan. Sementara yang lainnya cuma followers (pengikut, red) saja.
Karena sebagai *followers*, yang mereka lakukan hanya berusaha membendung, dengan meluncurkan fitnah dan klarifikasi dan tekanan dari atas,” kata Sherpa usai kampanye dialogis di Langowan.
Sherpa menjelaskan, tanda-tanda yang lainnnya sebagai follower, terlihat dari tekanan yang terus berkembang. Setelah para tokoh Golkar dan Demokrat yang menjadi bupati dan walikota bertemu di Kawangkoan, bersama CNR-DJT dan
Ketua Tim Pemenangan Edwin Kawilarang. Para petinggi tersebut, khususnya Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Utara (Sulut) Stefanus Vreeke Runtu (SVR), dan Ketua DPD Partai Demokrat Sulut GS Vicky Lumentut, tidak
mendapat ijin untuk berkampanye.
Sherpa menambahkan, tekanan-tekanan itu bagaikan angin lewat saja. Sama sekali tidak berpengaruh, sebab kerja-kerja pemenangan sudah berjalan lama dan mengakar ke basis-basis pemilih. “Jujur itu adalah modal utama dalam
membangun kekuatan dan kepercayaan. Kejujuran itu ada pada Edwin, SVR dan Lumentut dalam Pemilukada ini. Mereka jujur mendukung lalu bekerja memenangkan CNR-DJT. Tidak seperti yang lain, berusaha bijak dan netral
tapi faktanya? Itu bukan gentleman namanya. Kalau mau jujur, kenapa larangan kampaye itu baru muncul belakangan ini setelah ada pertemuan di Kawangkoan?” jelasnya.
Hal itu diakui dua tokoh Kawangkoan yaitu pendeta Alfons Liow dan aktifis Generasi Muda Minahasa Stephen Liow. Keduanya yang juga memiliki hubungan keluarga dengan kandidat lain menilai, pasangan CNR-DJT adalah sosok yang
jujur dan memiliki misi dan program yang rasional dalam membangun Minahasa ke depan.
Alfons yang terus terang mendeklarasikan dirinya mendukung CNR-DJT mengatakan, dirinya selama ini berada dan dekat dalam lingkar kekuasaan di Sulut. Namun kini, setelah melihat ketulusan dan komitmen yang jujur
CNR-DJT untuk membangun Minahasa, dirinya tekad bulat meninggalkan lingkaran kekuassan tersebut untuk bergabung bersama CNR-DJT.
“Saya memutuskan untuk keluar dari lingkar kekuasaan, Anda semua pasti paham maksud saya. Sekarang saya bersama Edwin dan CNR-DJT di Pemilukada Minahasa ini,” kata Lafons.
Hal senada dikatakan Stephen. Menurutnya, CNR-DJT adalah satu-satunya pasangan kandidat yang asli kader partai. Ketika kader setia pada partainya, hal itu akan menunjukkan kesetiannya pada rakyat. Begitu juga
bila ada kader partai yang mendukung kandidat yang diusung partai lain, pasti ada maksud terselubung didalamnya.
“Pastinya ada udang di balik batu, bila ada kader partai mendukung kandidat partai lain. Begitu juga bila ada partai yang mengusung kader partai lain, kita lihat saja yang akan terjadi nantinya. Siap-siap akan ada yang sakit
hati. Pastinya ada maksud yang harus diwaspadai dibalik itu semua dan dampaknya akan dirasakan rakyat Minahasa nantinya,” kata Stephen. (*)