Sangihe, BeritaManado.com — Guna mencegah terjadinya longsoran tanah yang dapat menimbulkan kerugian materiil dan korban jiwa, Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 1301-07/Tabut, Serda Daud Laruanaung bersama aparat Desa dan warga melaksanakan kerja bakti pembuatan Talud penahan tanah di desa Petta Induk, Kecamatan Tabukan Utara (Tabut)
Rabu, (27/1/2021).
Longsor merupakan bencana alam yang sering terjadi, karena pergerakan masa tanah dan bebatuan yang bergerak turun dari atas menuju kebawah.
Salah satu faktor yang dapat menimbulkan longsor yaitu tingginya intensitas hujan, seperti pada kondisi cuaca ekstrim saat ini yang terjadi di wilayah Sangihe.
Untuk menahan pergerakan tanah agar tidak terjadi longsor di Kampung Petta Induk, aparat Desa melakukan langkah antisipasi dengan pembuatan dinding penahan tanah atau talud sehingga air hujan tidak menimbulkan erosi pada tanah.
“Saat ini kita tengah membangun talud penahan tanah, karena kondisi tanah berada di lereng dan berpotensi longsor bila terus di guyur hujan.
Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi dan meminimalisir agar tidak menimbulkan korban jiwa dan kerugian materiil,” ujar Babinsa Daud Laruananung
Laruanaung mengatakan, pembangunan talud ini atas musyawarah atau rapat Kepala Desa dan Perangkatnya dimana menggunakan sisa anggaran dana Desa tahun 2020, sebagai langkah solusi menanggapi keluhan Warga yang khawatir terjadi longsor bila kondisi musim hujan,” tambahnya.
“Semoga melalui gotong royong bersama, pembuatan Talud ini dapat segera terselesaikan. Sehingga dapat mengurangi kekhawatiran warga akan bahaya longsor, kerja bakti ini merupakan bukti bahwa tingginya kesadaran warga akan pentingnya pembuatan talud demi keselamatan seluruh warga,” tutupnya.
(Erick Sahabat)