Trustworthy News
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
Home Nasional

Catatan Markus Wauran: Nordstream Bocor, Sabotase, oleh Siapa?

by rds
Selasa, 11 Oktober 2022, 09:34 am
in Nasional, Opini
A A
  • 3shares
Kebocoran pipa gas

Pada Senin 26 September 2022, dunia khususnya di kawasan Eropa digemparkan dengan informasi terjadinya kebocoran pipa gas Nord Stream. Kebocoran pipa gas alam Nord Stream 1 dan 2 di Laut Baltik masing2 pada 2 titik.

Dilansir Bloomberg pada Jumat (30/9/2022), juru bicara Penjaga Pantai Swedia mengatakan pihaknya menemukan dua kebocoran pipa Nord Stream 1 di zona ekonomi eksklusif negara itu pada Senin, (26/09/2022).

Pada saat yang sama mereka mengetahui dua kebocoran juga pada Nord Stream 2 di Denmark. Ledakan yang menyebabkan empat kebocoran di pipa gas Nord Stream di bawah Laut Baltik setara dengan ratusan kilogram bahan peledak, menurut laporan Denmark-Swedia pada Jumat (30/9/2022).

“Kekuatan ledakan diukur pada 2,3 dan 2,1 pada Skala Richter, masing-masing, mungkin sesuai dengan beban ledakan beberapa ratus kilo,” kata kedua negara dalam laporan bersama kepada Dewan Keamanan PBB, dikutip dari kantor berita AFP. Atas permintaan dari Rusia, Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat mengenai kebocoran tersebut pada Jumat (30/9/2022).

“Semua informasi yang tersedia menunjukkan bahwa ledakan itu adalah hasil dari tindakan yang disengaja,” kata kedua negara tersebut (Swedia dan Denmark).

“Tidak dapat dikesampingkan bahwa ini adalah serangan sembrono terhadap infrastruktur energi Eropa dan upaya mengacaukan situasi keamanan yang sudah tegang,” kata menteri pertahanan negara-negara Nordik yaitu Swedia, Denmark, Norwegia, Finlandia, dan Islandia dalam pernyataan bersama pada Jumat, (30/9/2022).

Denmark, dan Swedia juga mengatakan bahwa “Kemungkinan dampak pada kehidupan maritim di Laut Baltik mengkhawatirkan, dan efek iklim kemungkinan akan sangat besar.

Sekelumit tentang sejarah Nord Stream, sebelumnya Nord Stream Gas Pipeline (NSGP), dulunya bernama North European Gas Pipeline, merupakan sistem jaringan pipa gas alam lepas pantai yang membentang di bawah Laut Baltik dari Rusia ke Jerman. NSGP, dioperasikan oleh Nord Stream AG. Perusahaan ini merupakan usaha joint venture di mana perusahaan Rusia, Gazprom, memegang 51 sahamnya. Selain itu, perusahaan dari Jerman, BASF dan E.ON Ruhrgas memiliki masing-masing 15,5 saham di-Nord Stream AG.

Perusahaan lain, NV Nederlandse Gasunie dan GDF Suez, masing-masing memiliki sembilan persen saham. Setiap tahunnya, Eropa membutuhkan lebih dari 100 miliar meter kubik gas alam. Sebagian dari kebutuhan ini dipasok melalui NSGP yang memiliki panjang 1.224 kilometer. Jaringan pipa ini mengekspor gas alam dari ladang minyak dan gas (migas) Yuzhno-Russkoye di wilayah Leningrad, Rusia, ke Jerman. NSGP ini terdiri dari pipa ganda yang mampu mengalirkan 55 miliar meter kubik gas alam per tahun sebagaimana dilansir Hydrocarbons Technology.

Itu berarti, NSGP memasok lebih dari separuh kebutuhan gas alam Eropa. Pengiriman gas secara komersial dimulai pada November 2012.

Kontraktor NSGP Nilai kontrak pengerjaan jaringan pipa Nord Stream diperkirakan menelan biaya lebih dari 11 miliar euro. Lisensi untuk eksplorasi dan pengembangan ladang migas Yuzhno-Russkoye diberikan kepada OAO Severnefte Gazprom, anak perusahaan dari Gazprom. Proyek raksasa ini memungkinkan Gazprom menjadi salah satu produsen gas alam terbesar di dunia.

Mega proyek ini juga memperkuat posisi Gazprom sebagai pemasok energi utama di Jerman dan Eropa Barat. Sejarah jalur pipa NSGP Proyek ini pertama kali diinisiasi pada 1997 ketika Gazprom dan perusahaan asal Finlandia, Neste (kemudian dikenal sebagai Fortum), membentuk perusahaan patungan bernama North Transgas Oy.

Perusahaan patungan ini berencana membangun dan mengoperasikan jaringan pipa gas dari Rusia ke Jerman Utara melintasi Laut Baltik. North Transgas Oy lantas menjalin kerja sama dengan perusahaan asal jerman, Ruhrgas. Pada April 2001, Gazprom, Fortum, Ruhrgas, dan Wintershall melakukankan studi kelayakan bersama untuk jaringan pipa tersebut.

Pada November 2002, komite manajemen Gazprom menyetujui jadwal pelaksanaan proyek. Pada Mei 2005, Fortum menarik diri dan menjual 50 persennya saham North Transgas Oy miliknya ke Gazprom. Alhasil, Gazprom menjadi pemilik North Transgas Oy 100 persen.

Pada September 2005, Gazprom, BASF dan E.ON menandatangani perjanjian untuk membangun North European Gas Pipeline. Pada November 2005, Perusahaan North European Gas Pipeline (cikal bakal Nord Stream AG) didirikan di Zug, Swiss. Pada Desember 2005, Gazprom memulai pembangunan bagian pipa di darat Rusia.

Pada Oktober 2006, jaringan pipa dan perusahaan pengoperasi secara resmi berganti nama menjadi Nord Stream AG. Jaringan pipa darat NSGP di Rusia panjangnya mencapai 917 kilometer. Sisanya adalah pipa gas yang terletak di bawah Laut Baltik, dari Teluk Portovaya ke pantai Jerman di Greiswald.

Pipa gas laut ini digunakan untuk memasok gas ke negara-negara Eropa termasuk Inggris, Finlandia, dan Swedia.

Ladang migas Yuzhno-Russkoye diperkirakan memiliki cadangan gas lebih dari satu triliun meter kubik, termasuk 700 juta meter kubik cadangan terbukti. Diameter untuk pipa NSGP adalah 1.22 milimeter dengan ketebalan dinding 38 milimeter dan tekanan kerja 220 bar.

Bagian NSGP di daratan Rusia mulai dibangun pada Desember 2005 di kota Babayevo (Oblast Vologda) dan selesai pada 2010. Bagian ini membentang dari Gryazovets ke Vyborg di wilayah Leningrad. Panjangnya pipa mencapai 917 kilometer. Bagian NSGP di daratan Rusia juga memasok gas alam ke wilayah barat laut Rusia (St Petersburg dan Oblast Leningrad). Bagian offshore di Laut Baltik Bagian NSGP offshore di Laut Baltik membentang dari Vyborg di Teluk Portovaya Greifswald di Jerman, dengan total panjang 1.196 kilometer.

Pipa ini terbagi ke beberapa wilayah dan teritorial beberapa negara yakni lebih dari 22 kilometer di dalam perairan teritorial Rusia dan 96 kilometer di zona ekonomi eksklusif Rusia.
Setelah itu, 369 kilometer di zona ekonomi eksklusif Finlandia, 482 kilometer di zona ekonomi eksklusif Swedia, 37 kilometer di zona ekonomi eksklusif Denmark, 112 kilometer di zona yang disengketakan antara Polandia dan Denmark, 33 kilometer di zona ekonomi eksklusif Jerman dan 33 kilometer di dalam perairan teritorial Jerman.

Manfaat proyek NSGP Proyek ini sangat memangkas biaya transportasi dan tidak terlalu banyak melewati negara-negara lain. Rusia dapat mengirim gasnya tanpa melalui Polandia, Lituania, Estonia, Belarusia, dan Ukraina.

Sehingga, NSGP meminimalkan risiko kedaulatan yang terlibat dalam proyek lintas batas tersebut. Di sisi lain, negara-negara Skandinavia juga mendapatkan gas alam melalui proyek NSGP. Proyek ini juga memastikan pasokan gas alam yang dapat diandalkan ke Eropa Barat, Rusia barat laut, dan eksklave Kaliningrad.

Dikutip dari BBC, Nord Stream 2 adalah sambungan pipa bawah laut membentang dari pesisir Rusia di dekat St Petersburg hingga pesisir Lubmin di Jerman. Proyek senilai USD 10,6 miliar (setara dengan Rp 152 triliun) itu membentang sepanjang 1.230 km di bawah Laut Baltik. Nord Stream 2 ini membentang secara paralel dengan pipa gas alam yang sudah lebih awal tersedia(Nord Stream 1).

Bersama dengan pendahulunya, kapasitas gas alam yang dikirim bisa mencapai 110 miliar kubik meter per tahun, alias dua kali lipat lebih besar jika dibandingkan dengan hanya satu sistem. Nord Stream 2 dimiliki oleh raksasa gas alam Rusia, Gazprom. Setengah dari biaya konstruksi pipa gas alam ini dibayar oleh Gazprom, sedangkan sisanya oleh perusahaan-perusahaan energi Eropa seperti Shell dan ENGIE milik Prancis.

Konstruksi pipa sudah dimulai sejak 2018 lalu dan rampung pada September 2021. Kendati demikian, hingga saat ini Nord Stream 2 masih belum beroperasi. Otoritas energi Jerman belum memberikan sertifikat operasional atas Nord Stream 2 akibat terjadinya Perang Rusia-Ukraina.

Seberapa Penting Nord Stream 2? Seperti sudah disebutkan sebelumnya, Eropa sangat bergantung pada gas alam terutama di musim dingin. Ini mengingat gas alam digunakan dalam aspek kehidupan rakyat, termasuk sebagai penghangat di rumah-rumah warga. Dikutip dari Deutsche Welle, menurut data IHS Markit, Jerman hampir sepenuhnya bergantung pada impor gas alam. Pada 2020 saja, Rusia menyumplai hingga lebih dari setengah total pasokan gas Jerman.

Sedangkan Rusia memiliki sumber daya gas yang sangat berlimpah. Eropa merupakan pasar besar Gazprom. Menurut BBC, 40% dari kebutuhan gas negara-negara Uni Eropa bersumber dari Rusia, sedangkan sisanya disuplai oleh Norwegia dan Aljazair. Gas alam menjadi sangat krusial bagi negara-negara Eropa yang mulai bertransisi menuju energi bersih. Hadirnya Nord Stream 2 akan menjadi angin sejuk bagi pasokan gas Jerman. Pipa ini juga akan mendistribusikan gas alam ke Austria, Italia, serta negara-negara Eropa Tengah dan Timur.

Ini juga akan memberikan keuntungan besar bagi Gazprom Rusia. Sebab, mereka akan bisa mengirimkan gas alam ke sistem Eropa lewat Nord Stream 2, tanpa perlu menggunakan sistem pipa daratan melalui Ukraina dan Polandia. Kualitas sistem pipa daratan itu diketahui mulai menurun. Selain itu, Polandia dan Ukraina menagih biaya transit gas alam yang tinggi, sehingga penggunaan Nord Stream 2 pastinya akan menghemat biaya. Deutsche Welle melaporkan, sejak awal perumusannya, Nord Stream 2 kerap diprotes oleh mitra-mitra Jerman.

Bahkan, Amerika Serikat sempat melobi eks Kanselir Jerman Angela Merkel untuk mundur dari kontrak pembangunan. Menurut mereka, Nord Stream 2 akan membuat Eropa terlalu bergantung pada gas alam dari Rusia. Jika sewaktu-waktu Barat dan Rusia berselisih, ada kemungkinan Moskow memutus distribusi gas alam ke Eropa. Ini tentunya akan sangat merugikan. Ukraina dan Polandia, sebagai negara yang dilewati oleh pipa gas alam daratan Rusia, turut menolak keras proyek raksasa ini.

Gazprom Rusia tidak perlu lagi menggunakan sistem daratan jika Nord Stream 2 sudah beroperasi. Dengan ini, Ukraina dan Polandia akan kehilangan pemasukan dari biaya transit yang dibayarkan Rusia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut Nord Stream 2 sebagai “senjata politik yang berbahaya. Namun, Jerman terus membela proyek ini dan mengatakan, pipa gas alam ini sepenuhnya berkaitan dengan isu-isu perekonomian.

Terkait kebocoran Nord Stream 1 dan 2, maka kedua belah pihak, yaitu Rusia dan NATO (Uni Eropa dan Amerika Serikat) saling tuding sebagai dalang dari peristiwa ini. NATO menduga kuat kebocoran itu akibat sabotase. NATO juga mengancam bakal menindak pihak yang diduga melakukan sabotase hingga memicu kebocoran pipa gas Nord Stream. Setiap serangan yang disengaja terhadap infrastruktur penting Sekutu, akan ditanggapi dengan tanggapan bersama dan tegas, bunyi pernyataan NATO yang dikutip Reuters, Kamis (29/9/2022).

Melalui pernyataan resminya, NATO menegaskan bahwa jalur pipa gas yang menghubungkan Rusia dan Eropa itu melewati negara anggota mereka, termasuk Denmark. Beberapa pejabat AS mengatakan bahwa hanya Rusia yang punya alasan dan kemampuan untuk merusak jalur pipa gas tersebut. Sebaliknya Rusia menuding kebocoran yang memuntahkan gas ke Laut Baltik dari pipa Nord Stream ke Jerman merupakan hasil dari terorisme yang disponsori negara.

Secara terus terang Rusia menuduh Amerika Serikat sebagai dalang dugaan kebocoran ini. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengatakan kesimpulan ini didasarkan pada pernyataan Joe Biden pada 7 Februari 2022 atau sebelum invasi Rusia ke Ukraina, bahwa Nord Stream akan tamat jika Rusia menginvasi Ukraina.Lebih lanjut juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, “ini terlihat seperti aksi terorisme, mungkin di tingkat negara.

“Sangat sulit untuk membayangkan bahwa tindakan terorisme semacam itu bisa terjadi tanpa keterlibatan suatu negara,” dikutip dari Reuters, Jumat, 30 September 2022.

Rusia menyebut Amerika Serikat mengambil keuntungan atas masalah ini. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa Washington dapat meningkatkan penjualan gas alam cair (LNG) jika jaringan pipa tidak digunakan. Silang pendapat semakin meruncing ini didukung oleh beberapa argumen yang didasarkan pada analisa sesuai fakta yang diklaim oleh kedua belah pihak.

Berikut ini beberapa Analisa yang disampaikan oleh Rusia bahwa dalang dari semua ini adalah Amerika Serikat, yang dirangkum dari berbagai sumber yaitu:

  1. Amerika Serikat ingin melemahkan 1 (satu) dari 2 (dua) pesaing utama dalam bidang Ekonomi (Uni Eropa dan China) dengan memperparah krisis energi yang sedang terjadi di Eropa sehingga akan menyebabkan deindustrialisasi Eropa;
  2. Pada saat yang sama Amerika Serikat menambahkan satu masalah lagi bagi Rusia selain perang melawan Ukraina;
  3. Eropa akan semakin tergantung kepada Amerika Serikat dalam semua bidang baik ekonomi, politik, militer dan lainnya;
  4. Amerika akan memperluas pasar gas-nya ke Eropa.

Sementara itu Amerika Serikat menuduh Rusia adalah dalang dibalik ledakan pipa gas Nord Stream 1 dan 2, berdasarkan Analisa sebagai berikut:

  1. Hanya Rusia yang punya alasan dan kemampuan untuk merusak jalur pipa gas tersebut;
  2. Rusia ingin “menghukum” Eropa karena ikut-ikutan memberi sangsi kepada Rusia dengan menghancurkan salah satu jalur pasokan gas utama ke Eropa;
  3. Pembangunan pipa gas ini merupakan Kerjasama antara Gazprom-Rusia sebagai supplier dan Uni Eropa sebagai konsumen dan merupakan salah satu bagian dari infrastruktur gas di Eropa.

Rusia ingin menunjukkan powernya kepada Uni Eropa dan Amerika Serikat agar tidak terlalu mencampuri invasi mereka ke Ukraina (Kompasiana, 5/10/2022).

Hingga kini, belum ada informasi pasti hasil penelitian yang akurat dan obyektif, siapa dalang mengenai kebocoran pipa gas Nord Stream dan dugaan sabotase di baliknya.

Kedua belah pihak masih bersikukuh dengan argument masing-masing. Dari kedua analisa tsb, maka para pembaca bisa menganalisa, pendapat mana yang paling bisa diterima berdasarkan berbagai pertimbangan baik politik, ekonomi serta pertahanan, khususnya dikaitkan dengan perang Rusia-Ukraina yang masih berlangsung sampai saat ini.

Jakarta, 10 Oktober 2022.

Drs. Markus Wauran
Wakil Ketua Dewan Pendiri HIMNI
(Himpunan Masyarakat Nuklir Indonesia)

Baca juga:

  • Catatan Markus Wauran: Soekarno-Nikita Khrushchev, Jokowi-Putin dan Nuklir
  • Catatan Markus Wauran: Suksesi Gubernur Sulawesi Utara 2024
  • Catatan Markus Wauran: Indonesia dan Bulan Juni, Berkah dan atau Petaka
  • Catatan Markus Wauran: Polemik Tentang Megawati Soekarnoputri dan BRIN
  • Catatan Markus Wauran: Tantangan Olly – Steven Setelah Menang Mutlak pada Pilkada 9 Desember 2020
  • Catatan Markus Wauran: Mengapa Memilih Olly Dondokambey – Steven Kandouw?
  • Catatan Markus Wauran: Alm. Freddy Sualang Dimata Markus Wauran






  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • 3shares
Tags: markus wauranNordstream

Berita Terkini

Bupati Joune Ganda Tugaskan Ruben Lengkong Jabat Kadispora Minut

Bupati Joune Ganda Tugaskan Ruben Lengkong Jabat Kadispora Minut

9 Mei 2025
Presiden Prabowo Bakal Terbitkan Perpres Tambahan Anggaran MBG Senilai Rp 50 Triliun

Presiden Prabowo Bakal Terbitkan Perpres Tambahan Anggaran MBG Senilai Rp 50 Triliun

9 Mei 2025
Kemenkes Budi Gunadi Ungkap Alasan Bill Gates Uji Coba Vaksin TBC di Indonesia

Kemenkes Budi Gunadi Ungkap Alasan Bill Gates Uji Coba Vaksin TBC di Indonesia

9 Mei 2025
Bupati Joune Ganda Tinjau Pelaksanaan Job Fit, Hadirkan Tim Pansel Berkompeten

Bupati Joune Ganda Tinjau Pelaksanaan Job Fit, Hadirkan Tim Pansel Berkompeten

9 Mei 2025

Catatan Pastor Johanis Mangkey Tentang Paus Leo XIV

9 Mei 2025
Ketua Voucke Lontaan Lantik Pengurus PWI Minahasa Selatan Periode 2025-2028

Ketua Voucke Lontaan Lantik Pengurus PWI Minahasa Selatan Periode 2025-2028

9 Mei 2025
Sah! Royke Anter Jabat Wakil Ketua DPRD Sulut Gantikan Billy Lombok

Sah! Royke Anter Jabat Wakil Ketua DPRD Sulut Gantikan Billy Lombok

9 Mei 2025
Pdt Yandi Manobe Pimpin Paskah Oikumene Pemkab Minut, Joune Ganda Sampaikan Harapan Ini

Pdt Yandi Manobe Pimpin Paskah Oikumene Pemkab Minut, Joune Ganda Sampaikan Harapan Ini

9 Mei 2025
Polsek Malalayang Bersama Yayasan Bunga Bakung Kompak Selamatkan Generasi Muda dari Bahaya Ehabon dan Komix

Polsek Malalayang Bersama Yayasan Bunga Bakung Kompak Selamatkan Generasi Muda dari Bahaya Ehabon dan Komix

9 Mei 2025
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Trustworthy News
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.