Bitung, BeritaManado.com – Pemerhati pemerintahan, Samsi Hima pesimis program Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri-Hengky Honandar bakal berjalan maksimal di tengah masyarakat.
Pasalnya, menurut Samsi, sampai hari ini masih ada sejumlah Kepala Perangkat Daerah (KPD) dan ASN yang tidak paham untuk menjabarkan program Maurits-Hengky.
Akibatnya, kata dia, pasca 22 hari dilantik tak nampak apa yang dikerjakan Maurits-Hengky selain rapat dan rapat dengan KPD setiap hari.
“Apa waktu 22 hari belum cukup bagi Maurits-Hengky untuk menjelaskan program mereka? Kesannya, 22 hari Maurits-Hengky hanya adu konsep dengan para KPD tapi tidak ada realisasinya,” kata Samsi, Jumat (23/04/2021).
Samsi menilai, para KPD dan ASN tidak mampu mengeksekusi program-program yang diharapkan Maurits-Hengky hingga 22 hari terbuang percuma.
“Maurits-Hengky harus menggunakan cambuk dan memang itu diperlukan agar program 100 hari kerja benar-benar nampak. Ibaratnya mobil, Maurits-Hengky sudah tancap gas hingga speed 100 Km/jam tapi KPD belum menghidupkan mesin,” katanya.
Menanggapi apa yang disampaikan Samsi, Sekretaris Tim Percepatan Program Bitung Hebat, Michael Jacobus membatahnya.
Menurut Michael, program Maurits-Hengky sudah dipahami dengan baik oleh tiap KPD dan ASN namun terkendala kesiapan dana sehingga belum tereksekusi.
“APBD 2021 yang digunakan Maurits-Hengky adalah APBD yang disusun tahun 2020 yang jelas-jelas tidak mengakomodir program Maurits-Hengky,” kata Michael.
Pun demikian, tim bersama KPD kata dia, tetap berupaya agar program Maurits-Hengky tetap bisa dijalankan kendati anggarannya belum tertata.
“Jadi kurang tepat jika dikatakan 22 hari ini program Maurits-Hengky belum jalan dan kami bersama KPD tetap berupaya mencari cara agar program yang mendesak bisa segera direalisasikan. Intinya kami masih sementara bekerja dan masih terlalu dini memberikan penilaian,” katanya.
(abinenobm)