Medan — Ledakan bom bunuh diri terjadi sekitar pukul 08.45 WIB di Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019) kemarin.
Pelaku diduga berjumlah dua orang dan menggunakan atribut ojek online (ojol).
Dalam rekaman CCTV Mapolrestabes Medan, saat itu, Polrestabes sedang ramai melayani masyarakat untuk membuat SKCK.
Begitu ledakan keras terdengar, semua orang yang di lokasi langsung berusaha mencari tempat aman.
Perhatian pun ditujukan pada yang diduga pelaku karena terlihat mengenakan atribut dari aplikator ojol.
Setelah diusut, Ketua Garda Regional Sumatera Utara (Sumut) Joko Pitoyo menyatakan, pelaku bom bunuh diri yang terjadi di Medan merupakan mantan pengemudi ojol yang sudah putus mitra sejak tahun 2018.
Informasi tersebut didapat dari Satuan Tugas (Satgas) salah satu aplikator yang ada di Medan.
“Informasi yang kami dapat dari Satgas salah satu ojol di Medan, yang diduga pelaku sudah putus mitra sejak November 2018. Yang bersangkutan juga diketahui tidak pernah terdaftar sebagai mitra dari ojol milik anak bangsa,” kata Joko kepada wartawan, Rabu (13/11/2019).
Lanjutnya, untuk meminimalisir banyaknya tanggapan yang diarahkan kepada driver atau mitra aktif, maka informasi terkait hal tersebut akhirnya dicari tahu dan yang bersangkutan sejak 2018 sudah bukan driver atau mitra lagi.
Polisi sendiri hingga saat ini belum memberikan keterangan terkait kebenaran dari identitas pelaku bom tersebut.
“Dari polisi sendiri belum ada keterangan. Cuma saya selaku Ketua Garda Sumut khawatir saja makanya cari informasi,” katanya.
Diketahui, pihak aplikator transportasi online yang dimaksud dalam video tersebut pun siap memberikan keterangan apabila dibutuhkan oleh pihak berwajib.
(***/sri)