BITUNG—Dianggap berhasil dalam pengelolahan keungan, Kota Bitung ditunjuk sebagai lokasi studi lapangan Lembaga Pengembangan Keuangan Daerah (LKPD). Pasalnya Kota Bitung berhasil lima kali berturut-turut mendapatkan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari BPK sehingga cocok untuk dijadikan tempat belajar bagi empat Provinsi LKPD.
“Dipilihnya Kota Bitung sebagai lokasi study lapangan, karena daerah ini telah mendapatkan predikat WDP dari BPK selama lima kali berturut-turut,” kata Ketua LKPD, Margaretha Bolang yang juga menjadi koordinator lapangan program ini.
Menurut Bolang, studi lapangan ini dalam rangka pelaksanaan kursus keuangan daerah angkatan khusus akuntansi atau penatausahaan keuangan daerah angkatan VIII dan IX Tahun anggaran 2011 di Bitung sejak tiga hingga empat Oktober. Dimana studi lapangan ini bekerjasama kementrian keuangan Republik Indonesia dan lembaga keuangan daerah Fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi.
“Kegiatan studi lapangan sebagai salah satu materi pelatihan bagi peserta, untuk melihat bagaimana pengelolaan keuangan daerah khususnya di Kota Bitung, dalam kasus nyata sehingga meningkatkan pengelolaan keuangan,” katanya.
Studi lapangan ini sendiri menurutnya, diikuti 80 peserta yang terdiri dari empat daerah yakni Papua, Nusa Tenggara Timur, Halmahera Utara dan Sulawesi Utara. Dimana para peserta akan belajar ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bitung mengenai proses perencanaan dan proses penganggaran. Dinas Kesehatan tentang sistem dan prosedur pengeluaran kas serta proses akuntansi dari pertanggungjawaban keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah.
“Peserta juga akan belajr ke Badan Pengelolaan Keuangan Daerah tentang Pelaporan Keuangan Daerah serta sistem dan prosedur pendapatan daerah, kemudian di Dinas Perhubungan mengenai sistem dan prosedur penerimaan kas serta sistem dan prosedur pengeluaran kas dan di Dinas Pekerjaan Umum tentang sistem dan prosedur pengeluaran kas dan proses tender,” jelasnya.(en)