Tondano – Keberadaan guru Bimbingan Koseling di setiap sekolah memang cukup membantu. Akan tetapi pada kenyataannya belum bisa mengimbangi pengaruh modernisasi terhadap pelajar yang duduk di bangku SMP dan SMA. Pasalnya, gaya hidup sebagian besar pelajar tidak lagi mencerminkan siswa yang berbudi pekerti luhur.
Keterlibatan oknum-oknum pelajar pada tawuran, narkoba dan minuman keras secara nasional adalah bukti adanya degadrasi moral. Di Minahasa sendiri memang tidak separah di Pulau Jawa, akan tetapi hal itu tetap menjadi sebuah ancaman dan keprihatinan bersama. Untuk hal yang satu ini, mengharapkan peran seorang guru Bimbingan Konseling dan sekolah bukan tindakan bijaksana.
Menurut Kadis Dikpora Minahasa Jemmy Maramis,kalangan orangtua harus memahami bahwa mencetak generasi pembangunan yang handal bukan hanya tanggung jawab dan tugas dari guru-guru di sekolah, namun juga semua pihak termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tentu saja orangtua. Perpaduan unsur-unsur tersebut memang belum menjadi jaminan sepenuhnya, namun diyakini bisa mengimbangi pengaruh negatif zaman modern ini.
“Pemerintah sendiri menyadari fakta-fakta di lapangan tentang duga-dugaan keterlibatan sebagian pelajar Minahasa pada perilaku menyimpang. Tahun depan dibawah kepemimpinan Bupati Minahasa Jantje Wowiling Sajow dan Wakil Bupati Minahasa Ivan Sarundajang akan melakukan serangkaian terobosan di bidang pendidikan,” ungkap Maramis. (Frangki Wullur)
Tondano – Keberadaan guru Bimbingan Koseling di setiap sekolah memang cukup membantu. Akan tetapi pada kenyataannya belum bisa mengimbangi pengaruh modernisasi terhadap pelajar yang duduk di bangku SMP dan SMA. Pasalnya, gaya hidup sebagian besar pelajar tidak lagi mencerminkan siswa yang berbudi pekerti luhur.
Keterlibatan oknum-oknum pelajar pada tawuran, narkoba dan minuman keras secara nasional adalah bukti adanya degadrasi moral. Di Minahasa sendiri memang tidak separah di Pulau Jawa, akan tetapi hal itu tetap menjadi sebuah ancaman dan keprihatinan bersama. Untuk hal yang satu ini, mengharapkan peran seorang guru Bimbingan Konseling dan sekolah bukan tindakan bijaksana.
Menurut Kadis Dikpora Minahasa Jemmy Maramis,kalangan orangtua harus memahami bahwa mencetak generasi pembangunan yang handal bukan hanya tanggung jawab dan tugas dari guru-guru di sekolah, namun juga semua pihak termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tentu saja orangtua. Perpaduan unsur-unsur tersebut memang belum menjadi jaminan sepenuhnya, namun diyakini bisa mengimbangi pengaruh negatif zaman modern ini.
“Pemerintah sendiri menyadari fakta-fakta di lapangan tentang duga-dugaan keterlibatan sebagian pelajar Minahasa pada perilaku menyimpang. Tahun depan dibawah kepemimpinan Bupati Minahasa Jantje Wowiling Sajow dan Wakil Bupati Minahasa Ivan Sarundajang akan melakukan serangkaian terobosan di bidang pendidikan,” ungkap Maramis. (Frangki Wullur)